You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dinas LH DKI Terus Tingkatkan Optimailisasi TPST Bantar Gebang
.
photo doc - Beritajakarta.id

Pemanfaatan TPST Bantar Gebang Terus Dioptimalkan

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta terus mengoptimalkan pemanfaatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi Jawa Barat.

Tujuannya untuk memperpanjang umur TPST Bantar Gebang, mendapatkan material sebagai bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF) serta meminimalkan sumber kontaminasi potensial dari landfill dan daur ulang material,

Kepala Unit Pengelola Sampah Bantar Gebang, Asep Kuswanto mengatakan, ada dua hal yang harus segera ditangani di TPST Bantar Gebang ini, yakni soal gunungan sampah yang lebih dari 50 juta meter kubik dan pengiriman sampah yang setiap harinya mencapai 7.800 ton.

Dinas LH dan Swasta Jalin Kerja Sama Pemanfaatan Landfill Mining Bantar Gebang

Kedua persoalan besar ini dicarikan solusinya agar umur penggunaan area TPST Bantar Gebang ini bisa bertambah lama. 

Maka langkah pengoptimalan TPST Bantar Gebang salah satunya dilakukan dengan landfill mining atau memanfaatkan gunung sampah menjadi energi terbarukan.

Kegiatan penambangan dengan cara landfill mining puluhan hingga ratusan ton sampah perhari tersebut dilakukan di zona yang sudah tidak aktif.

“Tujuannya untuk memperpanjang umur TPST Bantar Gebang, mendapatkan material sebagai bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF) serta meminimalkan sumber kontaminasi potensial dari landfill dan daur ulang material,” kata Asep, Jumat (27/11).

Ia menjelaskan, melalui landfill mining ini akan dihasilkan berupa kompos yang digunakan untuk penghijauan area TPST Bantar Gebang.

Sedangkan material halusnya dapat digunakan sebagai cover soil atau tanah urug dan RDF-nya dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar batu bara untuk produksi industri semen atau pembangkit listrik.

Disebutan, sejak 15 Oktober lalu, sampah lama yang dikelola menjadi RDF setiap harinya kurang lebih 50 ton. 

Hingga saat ini, total sampah yang telah digali sebanyak 3.000 ton. Namun tidak semua sampah lama yang digali ini diolah menjadi RDF.

Untuk mengolah sampah lama ini pihaknya menyiapkan mesin pemilah sampah, yakni trommol screen, windshifter dan sharadder.

"Mesin ini untuk mengayak atau memilah sampah lama. Hasil ayakan ini dipilah lagi baru dikirim ke pihak CSR  untuk dijadikan bahan bakar pengganti batu bara,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Tiga ASN Berprestasi Pemprov DKI Terima Penghargaan dari Gubernur

    access_time07-05-2025 remove_red_eye4505 personDessy Suciati
  2. Rano Ajak PPSU dan Petugas Gulkarmat Nobar Film

    access_time08-05-2025 remove_red_eye1367 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Pemprov DKI-Kabupaten Karawang Perkuat Kerja Sama Pangan

    access_time06-05-2025 remove_red_eye1306 personDessy Suciati
  4. Dilantik Jadi Kadiskominfotik, Budi Awaluddin Naik Transjakarta ke Balai Kota

    access_time07-05-2025 remove_red_eye1270 personFolmer
  5. Pejabat yang akan Dilantik Diingatkan Gunakan Transportasi Umum

    access_time07-05-2025 remove_red_eye797 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik