Dinas PPAPP DKI Telah Membina 8.637 Jakpreneur
Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta telah membina 8.637 wirausahawan atau Jakpreneur sampai saat ini. Terdiri dari jenis usaha yaitu, kuliner, fesyen, kerajinan, jasa, dan lain-lain.
Kita akan terus mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha melalui kolaborasi
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, 6.769 Jakpreneur telah mendapat pelatihan, 5.815 Jakpreneur mendapat pendampingan, dan 4.485 Jakpreneur sudah mengantongi perizinan.
"Target Jakprenur Dinas PPAPP DKI Jakarta sampai tahun 2022 sebanyak 12.120 binaan, realisasi sampai saat ini sudah 8.637 binaan. Kita optimis bisa melampaui target yang ditentukan," ungkap Tuty, Senin (7/12).
Dinas PPAPP DKI Kampanyekan Anti Kekerasan Perempuan dan Anak Melalui TiktokTuty menambahkan, pihaknya bermitra dengan sembilan perguruan tinggi dan perusahaan aplikator dalam bentuk pelatihan, pendampingan, serta pemasaran produk.
Dia menjelaskan, berbagai upaya dalam pengembangan Jakpreneur antara lain melakukan kolaborasi, mengajukan bantuan permodalan, kemudahan pengurusan perijinan, subsidi bahan baku, dan pemasaran atau bazar secara daring (online)
"Kita akan terus mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha melalui kolaborasi
antara pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, masyarakat, lembaga, dan pihak lain," urai Tuty.Tuty menjelaskan, target program pengembangan kewirausahaan terpadu (PKT) yaitu, terciptanya wirausaha baru di Jakarta.
Adapun sasaran PKT adalah wirausaha pemula dan wirausaha naik kelas, pencari kerja, keluarga miskin dan penyandang disabilitas.
Untuk diketahui, tujuan PKT yaitu menumbuhkembangkan potensi kewirausahaan dengan mendorong dan memfasilitasi penciptaan wirausaha, serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui peningkatan kesempatan berwirausaha.
"Selain itu, meningkatkan jumlah wirausahawan mandiri yang tangguh dan berkualitas baik individu ataupun kelompok usaha, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam menopang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," tandas Tuty.