Seratus Petugas Gabungan Ikuti Simulasi Penanggulangan Banjir di Lubang Buaya
Sebanyak seratus petugas gabungan bersama masyarakat hari ini mengikuti simulasi penanggulangan banjir di RT 02/12, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Harapannya, baik petugas maupun masyarakat siap menghadapi bencana banjir yang bisa datang kapan saja,
Simulasi penanggulangan banjir tersebut digagas Kelurahan Lubang Buaya, bekerjasama dengan BPBD DKI dan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Pemkot Jaktim Gelar Simulasi Kampung Tangguh Bencana di CililitanLurah Lubang Buaya, Dede Syaipulah mengatakan, dalam simulasi tersebut para peserta diedukasi cara mengevakuasi korban banjir menggunakan perahu karet, ban dalam dan tambang.
Tidak hanya itu, petugas juga membuat rute jalur evakuasi menggunakan tambang yang dibentangkan di sepanjang Gang H Mat Rais. Simulasi juga dibarengi dengan penyediaan dapur umum dan posko evakuasi.
“
Harapannya, baik petugas maupun masyarakat siap menghadapi bencana banjir yang bisa datang kapan saja, " kata Dede, Rabu (6/1).Ia menjelaskan, para personel yang terlibat dalam simulasi ini terdiri dari unsur kelurahan/kecamatan, Satpol PP, PPSU, Sudin Gulkarmat, BPBD, TP PKK, TNI/Polri, Baznas Bazis Jakarta Timur.
"Selain itu, simulasi ini juga diikuti para pengurus RT/RW, FKDM, LMK dan unsur terkait lainnya,” jelasnya.
Kasi Pencegahan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Edi Parwoko menuturkan, dalam simulasi ini pihaknya menurunkan satu unit perahu karet dan delapan personel.
“Selanjutnya perahu karet yang dipakai untuk simulasi dihibahkan untuk RT 02/12, Lubang Buaya sebagai Kampung Tangguh Bencana,” tuturnya.
Sementara, Kasi Pencegahan BPBD DKI, Riyan Sarsono menambahkan, simulasi digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Kemudian, karena kondisi saat ini masih masa pandemi, maka saat ada musibah banjir, penanganannya harus disesuaikan dengan protokol kesehatan dan sesuai dengan penanganan COVID-19.
"Kita berharap kegiatan ini bukan hanya simulasi namun harus bisa dipraktikkan saat terjadi bencana. Siapa berbuat apa, agar tidak terjadi saling mengandalkan satu sama lain," tandasnya.