Jika Layak, 29 Bus Zhong Tong Bisa Beroperasi Kembali
Pasca terbakarnya satu bus Zhong Tong, sebanyak 29 bus merek serupa langsung dilakukan pengecekan. Jika dalam pengecekan dianggap masih layak, bus tersebut akan dioperasikan kembali di koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit).
Setelah validasi selesai maka kita akan minta agar bus tersebut dapat dioperasikan kembali
Dirut PT Transjakarta, Antonius Kosasih mengatakan, sangat tidak bijak jika bus yang rusak hanya 1 namun 29 lainnya ditarik. Padahal, 29 armada tersebut belum tentu rusak seperti satu bus lainnya yang terbakar. Karenanya, pihaknya mengizinkan pada agen pemegang merek (APM) Zhong Tong, yakni PT Mobilindo Armada Cemerlang, untuk memeriksa 29 bus gandeng tersebut. Saat ini seluruh armada itu sudah masuk karantina untuk pemeriksaan.
Bus Transjakarta yang Terbakar Pernah Terendam Banjir 30 Jam
"Kalau yang rusak hanya satu, kenapa 29 armada lainnya ditarik? Untuk menyelidiki 29 bus lainnya, maka 1 per satu bus itu harus diperiksa dan teliti kerusakannya. Setelah validasi selesai maka kita akan minta agar bus tersebut dapat dioperasikan kembali," ujarnya, Selasa (10/3).
Namun, untuk pengoperasian 29 armada itu, pihaknya harus menunggu mendapatkan surat jaminan kelayakan operasional dan aman bagi penumpang. Surat itu dikeluarkan pihak APM Zhong Tong. Bahkan, seluruh APM harus mengajukan surat jaminan serupa sebelum armadanya dioperasikan. Sehingga ada jaminan bahwa armada tersebut layak dan aman untuk dioperasikan.
Ia mengaku heran dan menyayangkan, bus Zhong Tong yang terbakar pada Minggu (8/3) lalu di Jl MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, itu ternyata bus pengadaan tahun 2013. Bus terbakar pada bagian ezhaust engine di dekat bagian turbo. Untuk penyebab kebakaran saat ini masih diselidiki pihak APM dengan melibatkan prosuden Zong Tong dari Tiongkok dan produsen mesin Doosan dari Korea.
"Kita sangat sayangkan, bus baru beroperasi bulan September 2014, sehingga belum satu tahun beroperasi dan masih berada dalam masa garansi APM. Tapi busnya terbakar," ucapnya.
Selanjutnya Kosasih berjanji ke depan, pengadaan bus Transjakarta akan lebih diperketat lagi. Perawatan juga harus rutin dengan melibatkan APM terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Kosasih menyebutkan saat ini ada sekitar 500 armada Transjakarta yang beroperasi. Namun sekitar 18 persennya, kondisinya sudah tua dan tak layak operasi. Umumnya bus tersebut hasil pengadaan 2003, 2006, 2007 dan 2008.
Sementara, berdasarkan catatan PT Transjakarta, sejak tahun 2008 tercatat ada 15 kasus kebakaran yang menimpa bus Transjakarta. Terdiri dari 10 bus single dan 5 bus gandeng. Ke-15 bus tersebut, berasal dari merek dan tipe yang berbeda. Yakni Daewoo 6 unit, Hino 3 unit, Huang Hai 3 unit, Hyundai 1 unit, Yutong 1 unit dan Zhong Tong 1 unit.