Buka Konferensi Wilayah XV Fatayat NU DKI Jakarta, Wagub Ariza Dorong Peningkatan Peran Perempuan Dalam Pembangunan
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membuka Konferensi Wilayah XV Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta di Ballroom Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (11/4).
Berperan dalam pemberdayaan perempuan dan emansipasi wanita,
Ia berharap Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta berperan lebih aktif dalam program-program pembangunan di Jakarta, khususnya SDM.
"Forum ini memiliki arti penting dan strategis, karena di dalamnya pimpinan wilayah dan segenap pengurus akan menyampaikan capaian program kerja organisasi, melakukan muhasabah (introspeksi) atas berbagai kekurangan, kelemahan untuk diperbaiki, serta menyiapkan program kerja berikutnya sesuai AD/ART Fatayat NU," kata Wagub Ariza, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Tokoh Agama Diminta Aktif Dalam PembangunanIa menyatakan, Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta sebagai badan otonom di lingkungan organisasi NU turut andil secara signifikan dalam berbagai program menyangkut kaum perempuan dan masyarakat, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
"Berperan dalam pemberdayaan perempuan dan emansipasi wanita, sejalan dengan misi yang diemban, yaitu membangun kesadaran kritis perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Fatayat NU juga mempunyai keinginan untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat," ucapnya, dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Ia berharap, bersama-sama organisasi perempuan lain, ke depan Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta berperan lebih aktif dalam program-program pembangunan di Jakarta. Seperti program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan permukiman, hingga penerapan protokol kesehatan di lingkungan.
"Selain itu pemberantasan narkoba dan HIV/AIDS, prostitusi online, mencegah KDRT, menurunkan angka perceraian, dan memberikan kesempatan kerja melalui program pelatihan kepada kaum perempuan, dan lain-lain. Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta harus menjadi motor penggerak peningkatan SDM melalui diklat/keterampilan bagi kaum perempuan muslimah dan warga Jakarta lainnya, dengan berpegang pada prinsip al muhafazhah ‘alal qadiimis sholih, wal-akhdzu bil jadiidil ashlah. Menjaga tradisi lama yang baik, dan melakukan inovasi baru yang lebih baik," ungkapnya.
Memasuki bulan suci Ramadan, ia meminta ibu-ibu Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta meluangkan banyak waktu untuk membina anak-anak di rumah agar gemar membaca Al Qur’an, salat lima waktu, serta melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan sunnah lain.
"Mengenai konferensi, saya berharap dilaksanakan secara demokratis, dengan mengedepankan prinsip-prinsip profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas sesuai AD/ART Fatayat NU. Sehingga terpilih ketua umum dan terbentuk pengurus yang siap menghadapi tantangan di era globalisasi dan digitalisasi, serta mampu merumuskan program-program kerja strategis untuk menghadapi tantangan di masa datang. Fatayat NU harus terus menjadi corong aswaja, menebarkan Islam rahmatan lil ’alamin di Nusantara," tambahnya.
Sementara itu, Ketua PW Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta, Rahayu Sri Rahmawati menyatakan, Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta memiliki komitmen untuk terus melawan radikalisme. Mengingat sampai saat ini masih terjadi terorisme yang meresahkan masyarakat luas.
"Dalam konferensi ini ada tiga calon. Kami siap mendukung program-program Pemprov DKI Jakarta. Mudah-mudahan ke depan kami bisa semakin bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta," katanya.
Sekjen PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah menambahkan, sesuai tema konferensi, Adaptasi Tantangan Masa Kini untuk Ketahanan Perempuan, tantangan yang tidak bisa dihindari saat ini adalah perkembangan teknologi digital, di mana anak-anak bisa dengan mudah menggunakan gadget dan mengakses internet.
"Padahal internet dan gadget tidak hanya memiliki sisi positif. Ini harus menjadi perhatian kita. Dampak dari teknologi ini. Kekerasan seksual menghantui anak-anak kita. KPAI mendapat semakin banyak kasus kekerasan sosial. Prostitusi online. Ini harus dirumuskan dalam program kerja. Perempuan harus bisa mengawal teknologi agar bisa mendorong hal positif bagi anak-anak," ucapnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut dihadiri seluruh pimpinan cabang dan anak cabang Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta serta pimpinan berbagai organisasi Islam dan pemuda.