Pantau Pos Penyekatan Bersama Forkopimda, Gubernur Anies Imbau Warga Kurangi Mobilitas
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan kunjungan dan pemantauan ke posko-posko penyekatan menuju dan keluar Jakarta bersama Pangdam Jaya, Mayjen Mulyo Aji dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Minggu (4/7).
Harus dimulai dari diri kita masing-masing
Beberapa lokasi posko penyekatan yang menjadi destinasi kunjungan antara lain, Terminal Kalideres, Jalan Daan Mogot, kawasan Lenteng Agung, dan Jalan Raya Bogor.
KPID: PPKM Darurat Siaran Harus Berkualitas“Sore hari ini kita memantau jalan-jalan menuju Jakarta dan keluar dari Jakarta. Seperti kita ketahui, mulai kemarin ditetapkan PPKM Darurat di mana hanya mereka yang bekerja di sektor esensial dan kritikal yang bisa melakukan kegiatan keseharian untuk bekerja,” ucap Gubernur Anies usai peninjauan, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Anies kembali mengimbau dan meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terlebih jika mobilitas tersebut tak berkaitan dengan sektor yang sifatnya esensial dan kritikal.
“Karena itu, saya ingin ingatkan kepada semua bahwa pembatasan mobilitas harus dimulai dari diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk dalam sektor itu atau tidak? Bila tidak, maka ikhtiarkan untuk di rumah,” tambahnya.
Imbauan ini menurut Gubernur Anies didasarkan pada kondisi pandemi di Ibu Kota yang mengkhawatirkan dan luar biasa, dilihat dari banyaknya rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya yang sudah kewalahan menangani pasien dengan jumlah yang terus bertambah. Sehingga, bagi siapapun yang berada di rumah, maka akan sangat membantu menekan potensi penyebaran COVID-19 dan menyelamatkan sesama.
“Tiap hari ratusan keluarga panik mencari tempat isolasi atau rumah sakit, karena mereka terpapar. Karena itulah, saya minta kepada semua, hindari keterpaparan dengan sementara bertahan dulu di rumah, kurangi kegiatan di luar rumah,” imbaunya.
“Ini adalah usaha untuk menyelamatkan kita semua. Anda, keluarga Anda, dan kita semua, bukan untuk mengosongkan jalan-jalan di Jakarta. Jadi, ketika melihat ada pembatasan jalan-jalan, bukan berarti mengatur arus lalu lintas, tetapi menyelamatkan kita semua,” lanjutnya.
Gubernur Anies juga menjelaskan bahwa angka pemakaman di Jakarta meningkat amat signifikan seminggu terakhir, di mana angka pemakaman dengan protokol COVID-19 mencapai rekor yakni 392 pemakaman. Maka dari itu, Gubernur Anies meminta masyarakat agar tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan, serta segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi agar kondisi pandemi cepat terkendali.
“Dari kemarin angka pemakaman protokol COVID-19 mencapai rekornya, 392 pemakaman dilakukan, ini jenazah. Menambah liang kubur ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semua bahwa jumlah kematian di Jakarta meningkat amat tinggi. Ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat, mereka orang tua, ayah, ibu, kakak, adik kita,” ungkap Gubernur Anies.
“Kita semua menyadari ini masa yang sulit yang sedang kita hadapi dua sampai empat minggu ke depan, ada satu hal penting, kita ingin cepat selesai atau lama? Kalau ingin cepat, semua bertahan di rumah demi keselamatan. Kita tak ingin kuburkan lebih banyak orang lagi, kita ingin yang di rumah sakit pulang ke rumah, dan yang tak terpapar tidak terpapar. Caranya, jauhi kerumunan, kurangi mobilitas, dan tinggal di rumah serta segera lakukan vaksinasi,” pesannya.