Peserta Sesi Curhat Jakpreneur Perempuan Diharapkan Terus Mengembangkan Usahanya
Pemprov DKI Jakarta bersama Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera) mensurvei 4.000 Jakpreneur di mana 2.578 di antaranya adalah perempuan. Tujuan survei itu memantau dampak pandemi COVID-19 terhadap kondisi usaha dan mengidentifikasi kebutuhan, khususnya Jakpreneur perempuan yang ditindaklanjuti dengan kegiatan Sesi Curhat Jakpreneur Perempuan pada 13-30 Juli.
Untuk lebih mengenali diri, usaha, dan berbagai hal yang diperlukan untuk pengembangan usaha
Pada penutupan acara tersebut, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Andri Yansyah menyatakan, hasil survei itu menunjukkan adanya peningkatan jumlah Jakpreneur perempuan di tengah keterpurukan usaha dan beban rumah tangga.
"Alhamdulillah, kegiatan Sesi Curhat Jakpreneur Perempuan telah terlaksana selama kurang lebih tiga minggu. Ini merupakan rangkaian kegiatan webinar dan diskusi untuk membawa Jakpreneur perempuan untuk lebih mengenali diri, usaha, dan berbagai hal yang diperlukan untuk pengembangan usaha. Pada minggu pertama kegiatan, Jakpreneur perempuan berdiskusi mengenai kesehatan mental di masa sulit ini, di mana mereka harus mengalokasikan pikiran dan waktu untuk usaha, rumah tangga," ujar Andri Yansyah, dalam keterangan tertulis yang diterima Beritajakarta.id, Jumat (30/7).
220 Jakpreneur Perempuan Ikuti Webinar UMKM Naik KelasMenurutnya, Jakpreneur perempuan selama pandemi ini juga harus menjadi guru di rumah. Selanjutnya ada curhat tentang kondisi usaha sehingga mereka mendapatkan banyak tips and trik, di antaranya tentang mengatur keuangan rumah tangga dan usaha. Memasuki minggu kedua, Jakpreneur perempuan mengenali lebih jauh program-program yang ditawarkan oleh Jakpreneur, termasuk tata cara mendapatkan dan mengikuti program pengadaan barang bagi Pemprov DKI Jakarta melalui e-order.
"Di minggu terakhir, Jakpreneur perempuan belajar topik-topik menarik seperti pentingnya digitalisasi usaha dan go online beserta platfom yang bisa digunakan, perizinan, pembiayaan, dan tips and trik naik kelas. Selama tiga minggu, peserta juga bisa mengunjungi virtual booths 25 kolaborator dari berbagai stakeholder untuk sekedar bertanya atau mengurus berbagai keperluan misalnya perizinan, pembiayaan, dan pendaftaran di e-commerce platform," sambungnya.
Sesi Curhat Jakpreneur Perempuan didukung oleh UN Women, Kementerian Komunikasi dan Informasi - Siberkreasi, Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI, Kementerian Investasi/BKPM, Bank Indonesia, LPPOM MUI, BPOM, OJK, Bank DKI, Koinworks, Perempuan Maju Digital, Krakatau International Port, Garut Kulit, Bakwan Juwarak, Gojek, Grab, Tokopedia and Shopee.
Sementara itu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan pentingnya kolaborasi untuk kemajuan Jakarta. Dengan semangat kolaborasi, Pemprov DKI Jakarta sangat optimistis.
"Insya Allah kehadiran Jakpreneur perempuan mempercepat kebangkitan perekonomian,” ucap Gubernur Anies.
Di rekaman sehari sebelumnya, peserta menyatakan bahwa Sesi Curhat Jakpreneur Perempuan berdampak yang besar. Bukan sekadar pelatihan, tetapi juga memberikan semangat baru di masa pandemi ini.
"Ikut acara ini, nambah pengetahuan, nambah teman. Mendengar curhat ibu-ibu, saya merasa masalah yang saya hadapi tidak sebanding dengan mereka, jadi semangat. Perizinan dimudahkan dan banyak akses-akses lain. Luar biasa kolaborasinya, tanpa batasan. Nomor Induk Berusaha (NIB) saya langsung jadi," kata Ari Fiyah, salah seorang peserta.