You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dinas LH Sudah Ambil Sampel Air Laut Teluk Jakarta
....
photo doc - Beritajakarta.id

Dinas LH Sudah Ambil Sampel Air Laut Teluk Jakarta

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta telah mengambil sampel air laut di kawasan perairan Ancol dan Muara Angke menindaklanjuti hasil riset yang menyatakan terdapat kandungan Paracetamol berkonsentrasi cukup tinggi di Teluk Jakarta.

Mendalami dan menelusuri sumber pencemarnya

Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas LH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan, pengambilan sampel ini untuk memastikan pencemaran tersebut. Pasalnya, pengambilan sampel pada riset yang menyatakan terjadinya pencemaran paracetamol dilakukan pada tahun 2017-2018 lalu.

"Pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui apakah pencemaran masih berlangsung? Kemudian, mengindentifikasi sumber pencemarannya, sehingga akan ada langkah yang diambil untuk menghentikan pencemaran itu," ujarnya, Senin (4/10).

Tumpahan Minyak di Perairan Pulau Tidung Dibersihkan

Yogi menjelaskan, sampel air laut di Ancol dan Muara Angke dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk diuji.

"Waktu yang dibutuhkan untuk pengujian sampel di laboratorium ini sekitar 14 hari," terangnya.

Menurutnya, Dinas LH DKI Jakarta, melakukan pemantauan kualitas air laut secara rutin minimal enam bulan sekali berdasarkan 38 parameter yang baku mutunya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Meski demikian, parameter kontaminan jenis Paracetamol tidak diatur secara spesifik di beleid tersebut.

"Kami berkomitmen untuk mendalami dan menelusuri sumber pencemarnya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut," tandasnya.

Untuk diketahui, dilansir oleh para peneliti LIPI bahwa secara teori sumber sisa paracetamol yang ada di perairan teluk Jakarta dapat berasal dari tiga sumber yaitu, ekskresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit dan industri farmasi.

Jumlah penduduk yang tinggi di kawasan Jabodetabek dan jenis obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, memiliki potensi sebagai sumber kontaminan di perairan. Sedangkan, sumber potensi dari rumah sakit dan industri farmasi dapat diakibatkan sistem pengelolaan air limbah yang tidak berfungsi optimal, sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3709 personFolmer
  2. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye1017 personTiyo Surya Sakti
  3. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye957 personFolmer
  4. Buka 35.000 Lowongan Kerja, Pj Gubernur Teguh Resmikan Jaknaker Expo 2024

    access_time21-11-2024 remove_red_eye914 personFolmer
  5. Dinsos DKI Luncurkan SiPending Emas Mobile

    access_time18-11-2024 remove_red_eye848 personAldi Geri Lumban Tobing