Evarini, Menjahit Asa dari Kain Perca
Limbah potongan kain perca sisa produksi dari usaha konveksi pakaian yang tercecer menjadi sampah, menggugah hati Evarini. "Ini pasti bisa dimanfaatkan,"gumam batinnya kala itu.
Aneka produk kerajinan ini saya jual secara online.
Kuat asa-nya untuk memanfaatkan kain-kain bekas itu menjadi sesuatu berguna. Tapi, dia belum tahu hendak dibuat apa limbah kain itu. Waktu itu, dia hanya mengumpulkan sebagian sampah kain bekas, tanpa tahu hendak bikin apa
Perempuan berusia 52 tahun ini pun mengolah pikirnya. Dengan kemampuan menjahit, sobekan-sobekan kain perca yang rata-rata berukuran selebar telapak tangan itu pun dirangkainya menjadi tapak meja dan keset kaki untuk rumahnya.
Warga Rusun Marunda Produksi Masker dari Kain PercaKarya perdana ini mestimulasi inspirasi Evarini. Dia pun mulai mencoba berkreasi dengan membuat aneka produk aksesoris wanita seperti kalung, bros, ikat rambut, lanyard, pembungkus tempat tisue, celemek, kain lap dan lainnya.
"Aneka produk kerajinan ini saya jual secara online.
Alhamdulillah,ternyata mendapat respon positif dari pelanggan," tutur ibu dua anak ini, Minggu (20/2).Sejak saat itu, Evarini pun fokus menekuni hobi menjahitnya menjadi usaha. Untuk mengasah kemampuannya, dia pun rajin mengikuti pelatihan usaha mandiri yang diadakan Pemprov DKI Jakarta.
"Setiap ada pelatihan kain parca yang diadakan pemerintah saya selalu ikut, karena dapat menambah kreasi produksi saya," tuturnya.
Usaha yang dijalankan sejak 2016 ini, diakui Evarini, sangat membantu perekonomian rumah tangganya. Setiap hari, dia bisa memproduksi lebih dari 30 pcs kerajinan tangan dari kain perca dengan omset sekitar Rp 1,5 hingga Rp 2 juta per bulannya.
"Untuk memperkenalkan produk ke masyarakat, saya juga rajin ikut bazaar," bebernya.
Evarini pun mencoba menularkan keahliannya ini kepada warga sekitar lingkungannya, RT 08/RW 08 No 34 Jalan Menteng Jaya, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Dia berharap, upayanay ini selain dapat mengurangi sampah kain bekas juga bisa membantu perekonomian rumah tangga di lingkungannya.
Langkah Evarini ini mendapat dukungan dari Ketua Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel) Kecamatan Menteng, Hendra Kurnia. Menurutnya, usaha yang dijalankan Evarini bisa menjadi inspirasi bagi kaum ibu di Kecamatan Menteng.
"Kami dari Formapel akan terus mensupport kegiatan ini, apabila di wilayah Kelurahan Menteng sudah tidak ada limbah kain perca kami akan bantu carikan dari wilayah lain," tandasnya.