Kedai Kopi Disabiltas di Kantor Wali Kota Jaktim, Pengunjung Bayar Seiklasnya
Untuk memanjakan warga yang berkunjung, halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan, Seluruh sarana ini, Selasa
(29/3), diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.Kedai kopi ini dikelola oleh penyandang disabilitas.
Beberapa fasilitas yang diresmikan Anies, antara lain ruang pamer produk Dekranasda, Cafe Coffe N Tea Difabis Digital, Saung Interaktif, Galeri Jakpreneur, Green House dan Pojok Baca Digital.
Dari berbagai fasilitas ini, yang menarik adalah dua kedai kopi yang berada di belakang gedung Blok D1 kantor wali kota. Kedai yang menyediakn aneka minuman kopi dan teh ini setiap harinya dilayani penyandang tuna rungu dan tuna daksa. Uniknya, pengunjung yang menikmati aneka menu di kedai ini membayar dengan sukrela atau seiklasnya.
Panen Raya di Jaktim Hasilkan 2,7 Ton Sayur dan 563 Kilogram IkanWali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, kedai kopi yang dikelola penyandang disabilitas ini mulai buka pukul 07.30 hingga 16.00 setiap hari kerja.
“Kedai kopi ini dikelola oleh penyandang disabilitas. Ada yang tuna rungu dan ada juga tuna daksa,” kata Anwar.
Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur, Eka Napisah menambahkan,penyandang disabilitas ini diberdayakan dalam usaha agar mereka bisa mandiri.
"Menu yang ada di kedai kopi ini antara lain, kopi susu aren, kopi susu pandan, teh tarik dan sebagainya," jelas Eka.
Terkait fasilitas lainnya , Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar menyebutkan, itu merupakan hasil kolaborasi dengan CSR. Keberadaan semua ini diberikan untuk mengedukasi masyarakat, sekaligus memberikan layanan tambahan pada masyarakat yang berkunjung.
"Ketika masyarakat minta dilayani datang ke kantor wali kota akan merasakan aman dan nyaman. Ini sekaligus untuk mengedukasi masyarakat,” kata Anwar.
Dia berharap, masyarakat dapat menerapkan yang ada di kantor wali kota ini di perkampungannya masing-masing, sesuai dengan kondisi lahan yang ada.
"Masyarakat bisa membuat green house, pojok baca, kedai kopi dan lainnya. Tentunya, harus disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada," tandas Anwar.