Tokoh Muda Betawi Apresiasi Jakarta Hajatan ke-495
Jakarta Hajatan ke-495 dalam rangka memeriahkan HUT Jakarta tahun ini memiliki makna khusus bagi masyarakat Betawi. Pemakaian kata "hajatan" dinyatakan sebagai penghormatan khusus bagi tradisi masyarakat Betawi.
Hajatan atau kendurian atau perayaan mengandung arti yang sama
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Bamus Betawi, Muhamad Rifqi yang biasa disapa Eki Pitung dalam keterangan tertulis yang diterima beritajakarta.id, Rabu (25/5).
Menurutnya, kata "hajatan" merupakan wujud kecintaan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan dan jajaran kepada tradisi Betawi. Karena kata tersebut biasa dipakai masyarakat Betawi untuk acara seperti perkawinan, khitanan, dan perayaan hari-hari besar.
Pemkot Jaksel Canangkan Jakarta Hajatan ke-495 di Agro Edu Wisata Ragunan"Hajatan atau kendurian atau perayaan mengandung arti yang sama. Hanya kata hajatan sering digunakan orang Betawi Jakarta," jelasnya.
Tokoh muda Betawi itu melanjutkan, pada usia ke-495 tahun ini, Jakarta telah mengalami begitu banyak perubahan. Gubernur Anies telah membangun ruang-ruang publik dan infrastruktur dengan baik. Pihaknya bangga dan turut senang melihat berbagai perubahan selama kepemimpinan Gubernur Anies.
"Beliau bukan saja menunjukk
an kerja-kerja nyata tapi juga karya-karya yang fenomenal dan berani seperti pembangunan gedung olah raga sepak bola yang bertaraf international dan hajatan Formula E yang dalam waktu dekat akan digelar. Belum lagi prestasi-prestasi di dalam negeri maupun luar negeri. Pak Anies juga telah memberikan suasana kesejukan dan kedamaian dalam memimpin ibu kota Jakarta," sambungnya.Ia mengatakan figur santun, smart, tegas, dan low profile yang mementingkan karya-karya terbaik jarang ditemukan. Oleh sebab itu pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi Gubernur Anies dan seluruh jajaran di Pemprov DKI Jakarta.