You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Aplikasi Smart City Terima Ribuan Keluhan Masyarakat
.
photo Ilustrasi - Beritajakarta.id

Aplikasi Smart City Terima Ribuan Keluhan Warga

Sejak diluncurkan pertengahan Desember 2014, laporan dan keluhan dari warga Jakarta yang masuk ke aplikasi smart city sudah mencapai ribuan. Laporan tersebut diterima aplikasi Cepat Respon Opini Publik (CROP) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang dikirim ‎warga dari aplikasi Qlue.

Laporan yang masuk rata-rata berisi keluhan

Ribuan laporan tersebut terdiri dari 159 keluhan banjir, 21 keluhan kebakaran, 1.059 keluhan kemacetan, 1.160 keluhan sampah, 1.052 keluhan pelanggaran, 921 keluhan jalan rusak, 117 keluhan pengemis, 844 keluhan pedagang kaki lima (PKL), 44 keluhan kriminalitas, 430 keluhan penerangan jalan umum (PJU) yang rusak, 180 keluhan pohon tumbang, dan 591 keluhan fasilitas umum.

Kepala Unit Pengelola Smart City, Alberto Ali, hingga Mei 2015 ini, jumlah laporan yang diterima aparatur Pemprov DKI dari aplikasi Qlue mencapai puluhan ribu. Laporan itu sebagian besar berisi keluhan dari warga masyarakat terhadap kondisi ibu kota. "Laporan yang masuk rata-rata berisi keluhan," kata Alberto Ali, Senin (4/5).

Jaksel Optimalkan Program Smart City

Ia mengatakan, sementara ini personel yang diwajibkan mengunduh aplikasi CROP terdiri dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, lurah, dan para camat. Ke depan, para Pekerja Harian Lepas (PHL) di masing-masing dinas diharapkan bisa ikut pula mengunduh aplikasi tersebut.

"Harapan kita ke depan PHL juga mendownload aplikasi CROP. Karena yang bekerja di lapangan itu sebenarnya mereka, bukan lurah dan camat. Tapi ini berproses, karena para PHL harus punya smart phone terlebih dahulu," ujarnya. "Saat ini, aparatur di lapangan yang sudah mengunduh aplikasi CROP ada sekitar 500 orang," sambungnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Iie Karunia menambahkan, laporan yang masuk ke aplikasi CROP dari aplikasi Qlue sejauh ini masih didominasi ‎keluhan-keluhan bersifat provokatif.

"Kalau sekarang kan kebanyakan yang negatifnya. Ke depan laporan yang masuk dalam aplikasi Qlue bersifat pembangunan dan kegiatan positif," ucapnya.

Selain itu, sambung Iie, pihaknya juga berencana mengubah sistem pemberian tunjangan kepada RT dan RW yang memberikan laporan melalui aplikasi CROP. Tunjangan mereka nantinya akan diberikan berdasarkan laporan positif yang ada di lingkungan masing-masing.

"Nanti diakumulasi. Contohnya, satu laporan bernilai Rp 10 ribu, di akhir bulan kita akumulasi dan nilai totalnya menentukan besaran jumlah tunjangan yang mereka dapat," ungkapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Warga Cempaka Putih Barat Antusias Ikut Ngobrol Bareng Beritajakarta

    access_time10-06-2025 remove_red_eye2980 personFolmer
  2. Sekda DKI Salat Iduladha di Masjid Fatahillah Balai Kota

    access_time06-06-2025 remove_red_eye1160 personFolmer
  3. Pramono Ajak Warga Dukung Penyelenggaraan E-Prix 2025

    access_time08-06-2025 remove_red_eye1012 personFolmer
  4. Yuk Meriahkan Jakarta Future Festival 2025 di Taman Ismail Marzuki

    access_time11-06-2025 remove_red_eye962 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Jadi Tuan Rumah Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum

    access_time09-06-2025 remove_red_eye929 personNurito

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik