You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Museum Bahari Resmikan Ruang Pameran Titik Nol Meridien
....
photo Nugroho Sejati - Beritajakarta.id

Kadis Kebudayaan Resmikan Garis Nol Meredian Batavia Exhibition

Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana meresmikan Garis Nol (Titik Nol) Meredian Batavia Exhibition di Museum Bahari kawasan Menara Syahbandar, Penjaringan, Jakarta Utara.

Bagaimana Titik Nol Meredian punya daya tarik bagi masyarakat

Peresmian ini dilakukan bersamaan dengan peringatan HUT ke-45 Museum Bahari yang mengusung tema "Event an Evening With Museum Bahari".

Iwan mengatakan, kehadiran ruang pamer memberikan arti tersendiri di perayaan HUT ke-45 yang diadakan oleh pihak pengelola. Titik Nol Meredian Batavia merupakan bukti perkembangan pembangunan yang jangan sampai dilupakan generasi saat ini.

Museum Bahari Jakarta Luncurkan e-Newsletter

"Bagaimana Titik Nol Meredian punya daya tarik bagi masyarakat untuk banyak tau tentang perkembangan kota Jakarta ini," ujarnya, Kamis (7/7).

Diharapkan Iwan, pameran tersebut bisa menjadi pengingat sejarah bagi masyarakat serta memberikan manfaat bagi keberlangsungan informasi seputar sejarah.

Kepala UP Museum Kebaharian, Mis'ari menambahkan, pameran bertujuan meluruskan persepsi dan narasi yang beredar di masyarakat selama ini mengenai titik nol kilometer yang ada di Pulau Weh dan Yogyakarta sebagai acuan waktu berlayar. Padahal, titik nol yang ada di Museum Bahari-lah yang merupakan acuan waktu yang benar saat berlayar.

Garis nol yang dimaksud Mis'ari merupakan garis bujur nol yang sangat diperlukan pada masa aktifnya perdagangan di kawasan Sunda Kelapa saat itu. Garis titik nol meredian berada di Menara Sinyal yang dibangun tahun 1839.

Pada gedung ini tersimpan sebuah jam yang paling akurat beserta perlengkapannya. Kemudian pada atapnya didirikan sebuah sinyal waktu tetap yang dapat dilihat dari kejauhan.

Dengan mengamati sinyal harian ini, awak kapal yang berlabuh di Teluk Batavia bisa menyesuaikan jam kapal mereka. Garis nol meredian ini masih digunakan untuk produksi peta Indonesia hingga tahun 1942, meskipun dari tahun 1883 Meredian Greenwich sudah diterima universal sebagai Meredian utama.

"Bangunan Museum Bahari memiliki segudang cerita. Kami sadar memiliki tantangan di tengah keterbatasan narasi sejarah," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1157 personTiyo Surya Sakti
  2. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1102 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2025 Disepakati Sebesar Rp 91,1 Triliun

    access_time28-10-2024 remove_red_eye993 personDessy Suciati
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye971 personDessy Suciati
  5. Posko Bersama Pilkada Jakarta di Kepulauan Seribu Resmi Beroperasi

    access_time27-10-2024 remove_red_eye897 personBudhi Firmansyah Surapati