Siswa SD Punya Tabungan Bank Sampah Rp 655 Ribu
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat terus menggalakkan program pembangunan bank sampah untuk mengatasi persoalan sampah di wilayahnya. Bahkan nantinya, setiap RW ditargetkan memiliki bank sampah.
Ini bisa dijadikan contoh untuk masyarakat lainnya. Sampah non organik bisa dipilah dan dapat menghasilkan uang
"Kalau setiap RW kita bisa buat bank sampah, maka kita bisa melakukan sistem 3R (reuse, reduce, dan recycle)," kata Mangara Pardede, saat meresmikan bank sampah di RT 13/06, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Rabu (13/5).
Mangara mengatakan, saat ini jumlah nasabah bank sampah di wilayah tersebut terus bertambah. Bahkan, ada siswa kelas V SD yang memiliki tabungan bank sampah sebesar Rp 655 ribu. "I
ni bisa dijadikan contoh untuk masyarakat lainnya. Sampah non organik bisa dipilah dan dapat menghasilkan uang," ujar Mangara.Jakpus Targetkan Punya 110 Bank SampahDikatakan Mangara, kesiapan bank sampah di RW 06 tersebut sudah sangat baik. Selain menerima sampah dari masyarakat, di tempat tersebut juga sudah tersedia alat pengolahan sampah organik untuk dijadikan kompos. Bahkan, sampah sayuran dan makanan dihargai Rp 500 per kilogram.
"Sudah cukup baik, Alat timbangan lengkap dan langsung dilakukan pencatatan. Warga bisa ambil kapan saja uang penjualan sampah mereka," ungkapnya.