Pemprov DKI Jakarta Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Alam di Lingkungan Balai Kota
Pemprov DKI Jakarta menggelar kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Alam di Lingkungan Balai Kota. Kegiatan yang dilaksanakan di Blok G, Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/9) siang, dihadiri Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria.
Protap keselamatan dalam mitigasi bencana kebakaran dan gempa
Dalam sambutannya, Wagub Ariza mengatakan, simulasi penanggulangan bencana ini merupakan bentuk edukasi dan aksi preventif Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung yang dilakukan melalui simulasi evakuasi kebakaran dan gempa. Sehingga seluruh ASN serta Pegawai yang bertugas di lingkungan Balai Kota tanggap ketika suatu saat terjadi bencana.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan pelatihan terkait prosedur tetap (protap) keselamatan dalam mitigasi bencana kebakaran dan gempa, terutama bagi yang bertugas di gedung tinggi. Simulasi ini memiliki arti penting dan strategis, dalam rangka meningkatkan komitmen, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan semua pihak termasuk mengevaluasi kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran dan bencana yang ada di Balai Kota," ungkap Wagub Ariza, dikutip Siaran Pers PPID DKI.
Pemprov DKI Beri Insentif, Yuk Buruan Bayar Pajak !!Menurut Wagub Ariza, sosialisasi ini tidak hanya dilaksanakan di Lingkungan Balai Kota, namun dapat dilakukan secara berkala dengan melibatkan masyarakat di seluruh gedung dan kantor di Jakarta, khususnya gedung dan kantor milik Pemprov DKI.
"Bagi seluruh ASN dan pegawai, saya berpesan agar berperan aktif melakukan mitigasi terhadap hal-hal yang berpotensi menyebabkan kebakaran dengan mematikan seluruh perangkat kerja elektronik setelah bekerja, terutama sebelum akhir pekan maupun menjelang hari libur nasional," terang Wagub Ariza.
Wagub Ariza meminta agar seluruh pimpinan perangkat daerah terkait, secara berkala melakukan pengecekan peralatan, sistem peringatan dini kebakaran, sarana komunikasi peringatan bahaya, serta tidak mengizinkan siapapun untuk merokok di ruang kerja. Selain itu, perlu disosialisasikan berbagai skenario penyelamatan dan jalur evakuasi ketika terjadi kebakaran dan bencana gempa yang harus dipahami oleh para pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan menjelskan, kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran dan alam wajib dilaksanakan satu kali dalam setahun. Berdasarkan informasi, pada lima tahun terakhir DKI Jakarta telah mengalami guncangan gempa sebanyak lima kali. Sehingga, simulasi ini sangat tepat dilakukan untuk menjaga kesiapsiagaan penghuni gedung.
Sementara, Kepala Biro dan Administrasi Sekretariat Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta (Biro UAS), Sugih Ilman menambahkan, kegiatan simulasi tersebut merupakan amanat dari Peraturan Gubernur No.143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan dan Instruksi Gubernur DKI Jakarta no.48 tahun 2021 tentang Peningkatan Sistem Keselamatan Gedung Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami selaku penanggung jawab pengelolaan gedung-gedung di kompleks Balai Kota wajib melaksanakan simulasi 1 kali dalam 1 tahun; dan kegiatan serupa dilaksanakan terakhir kali pada tahun 2018 sebelum pandemi COVID-19. Sehingga momen pelaksanaan kegiatan ini sangat tepat untuk melakukan penyegaran dalam upaya kita agar selalu siaga untuk penanggulangan bencana," ujarnya.
Kegiatan simulasi itu melibatkan unsur-unsur penanggulangan bencana di Provinsi DKI Jakarta yang sangat berperan besar dan dalam pelaksanaannya juga berupaya mengumpulkan data-data perlengkapan kedaruratan di setiap gedung serta kesigapan para petugas kami di lapangan.
"Sebagai informasi di gedung blok G ini, lantai 1-3 usianya sudah 48 tahun, lantai 4-14 usianya sudah 47 tahun dan lantai 15-23 usianya sudah 46 tahun. Berdasarkan catatan kami, bencana gempa sudah 5 kali mengguncang Jakarta dalam lima tahun terakhir. Sehingga kegiatan ini sangat penting untuk di
laksanakan dalam rangka antisipasi," jelas Sugih.