Warga Cipinang Melayu Ikut Sosialisasi Pembangunan Fasilitas Kereta Cepat
Warga RW 02 dan 03 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Senin (26/9), mengikuti sosialisasi rencana pembangunan jalur, stasiun dan fasilitas proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
A da 15 bidang lahan dengan total luas 600 meter persegi milik 20 warga yang terdampak
Kegiatan yang dilaksanakan di aula kantor Kelurahan Cipinang Melayu ini dikemas dalam bentuk konsultasi publik dan dibuka Kepala Biro Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Andriansyah.
Andriansyah mengatakan, selain 20 warga pemilik lahan yang terdampak, sosialisasi juga diikuti sejumlah pihak terkait. Di antaranya dari kelurahan, kecamatan, Pilar Sinergi BUMN Indonesia, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), BPN Kota Jakarta Timur.
Sudin PPKUM dan Kominfotik Jaktim Gelar Sosialisasi Literasi DigitalMenurut dia, berdasarkan data awal ada 15 bidang lahan dengan total luas 600 meter persegi milik 20 warga yang terdampak dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta- Bandung ini.
"Dari pertemuan ini sampaikan kepada warga tentang nilai perhitungan objek dan sebagainya. Diharapkan warga paham apa yang menjadi maksud dan tujuan kegiatan program pemerintah," papar Andriansyah.
Dia mengungkapkan, jika warga yang hadir sepakat maka bisa langsung menandatangani berita acara kesepakatan. Sehingga tim bisa mengambil langkah ke tahapan berikutnya. Namun jika masih ada yang belum sepakat maka bisa dilakukan konsultasi publik kembali.
"Anggaran pengadaan tanah itu semua dari pemerintah pusat. Pemprov DKI hanya sebagai tim persiapan pengadaan tanah," tuturnya.
Sementara, Ketua RW 02 Cipinang Melayu, Marhasan menyebutkan, secara umum warga mendukung adanya proyek nasional ini. Hanya saja warga meminta pada vendor untuk memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
"Prinsipnya warga setuju adanya proyek ini. Namun yang diharapkan masyarakat itu saat pembangunan AMDAL-nya dipikirkan juga," tukas Marhasan.