Lewati Berbagai Fase Pandemi, Gubernur Anies Apresiasi Kontribusi Tenaga Kesehatan dan Kolaborator Atas Pelayanan Kepada Warga Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DKI Jakarta dengan berbagai pihak, baik swasta, pemerintah, akademisi, maupun dengan media termasuk dalam pelayanan kesehatan.
Kami melihat ini perjalanan yang luar biasa
Salah satu upaya kolaborasi pelayanan kesehatan terlihat dalam penanganan pandemi COVID-19, baik dalam pelayanan kesehatan maupun dalam upaya pencegahan, seperti vaksinasi serta promosi hidup bersih dan sehat. Hasil kolaborasi ini terlihat dengan terkendalinya kasus COVID 19 di DKI Jakarta.
Atas kolaborasi dan meningkatnya pelayanan kesehatan di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan apresiasi dan menyerahkan sertifikat bagi seluruh kolaborator Rumah Sakit DKI Jakarta, baik RSUD, RS swasta, RS BUMN, RS TNI/POLRI serta RS vertikal, di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10).
JakSehat Besutan Dinkes DKI Jakarta Hadir di Super-App JAKIAcara ini bertemakan ‘Tentang Kita, Kami, dan Semua’ yang menggambarkan perjuangan sektor kesehatan khususnya tenaga kesehatan RS di DKI Jakarta dalam penanganan COVID-19. Karena, penanganan dan pengendalian COVID-19 tidak akan berhasil tanpa kerja kolosal dari berbagai pihak.
Menurut Gubernur Anies, pandemi COVID-19 merupakan sebuah perjalanan spiritual yang memberikan pengalaman luar biasa di setiap fasenya, dari fase awal deteksi hingga fase terkendali seperti saat ini.
"Jadi, hari ini ketika kita bisa melewati berbagai fase pandemi mulai dari fase awal hingga kini, bagi kami dan bapak-ibu yang menjalani dari awal, kita bukan hanya penonton tapi kita pejuang yang menyelamatkan sesama di dalam penanganan COVID-19 ini,” terang Gubernur Anies dalam sambutannya. dikutip dari Siaran Pers PPID DKI.
Gubernur Anies menambahkan bahwa selama ini kontribusi para tenaga kesehatan dan kolaborator dari berbagai rumah sakit, amat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan dan menanggulangi dampak COVID-19, karena mereka berada pada pertahanan terakhir untuk menyelamatkan nyawa warga Jakarta.
"Kami melihat ini perjalanan yang luar biasa karena ini tanggung jawab moral yang luar biasa besar. Dalam menjalani itu, kami punya teman yang bisa diandalkan yakni rumah sakit-rumah sakit yang menjadi mitra kita, yang ikut menyelamatkan warga Jakarta,” jelasnya.
"Ini adalah pribadi-pribadi yang mengelola dengan sepenuh hati dan tantangan manajemennya, baik pasien, tenaga kesehatan dan biaya yang amat besar. Itu semua bagian pengalaman kita semua dalam COVID-19. Tuliskan dan berikan catatan, jangan perjalanan kemarin hanya lewat tak jadi pengalaman,” sambungnya.
Untuk diketahui, acara apresiasi ini dikemas dengan menonjolkan budaya Betawi dalam beberapa bentuk kegiatan kesenian yang ditampilkan, yaitu Lenong Betawi, sebuah monolog yang merupakan kolaborasi dari Direktur RS vertikal, RSUD dan RS Swasta yang diiringi penampilan tayangan video tentang peran RS DKI Jakarta selama pandemi COVID-19, dilanjutkan berbagai hiburan seperti Tari Nandak Betawi.
Selain penanganan COVID-19, Pemprov DKI Jakarta dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Jakarta turut bekerja sama dengan para kolaborator, yang mana pada kesempatan ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Kimia Farma Diagnostika dan PT Transjakarta. Kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan PT Kimia Farma Diagnostika merupakan bentuk kerja sama dalam penyediaan layanan kesehatan primer sampai ke tingkat kelurahan.
PT Kimia Farma Diagnostika akan berkolaborasi menyediakan Klinik Pratama sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama di wilayah kelurahan yang belum memiliki Puskesmas. Klinik Pratama ini akan mendekatkan masyarakat, khususnya peserta program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan untuk mengakses layanan kesehatan primer baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Upaya lain dalam kolaborasi layanan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan adalah UP Ambulans Gawat Darurat bersama dengan PT Transjakarta dalam bentuk pengembangan layanan transportasi non-emergensi dengan penyediaan layanan transportasi Transcare yang akan distandarisasi kompetensinya untuk memenuhi layanan kebutuhan transportasi ke fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Selain itu, dalam mengedepankan aspek kesehatan dan keamanan kerja, para pramudi dan pegawai PT Transjakarta juga akan diperiksa kesehatannya secara berkala oleh jajaran Dinas Kesehatan di Rumah Sehat untuk Jakarta, sehingga dapat menjamin keamanan penumpang.