Heru Terus Pantau Perkembangan Kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono hingga kini terus memantau perkembangan kasus gagal ginjal akut atipikal pada sejumlah anak di DKI Jakarta.
Saya diskusi dengan ibu kepala dinas, saya ikutin terus
Heru mengaku telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti terkait aksi-aksi penanganan kasus ini sesuai rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Saya diskusi dengan ibu kepala dinas, saya ikutin terus. Sudah ada aksi-aksi untuk itu sesuai dengan perintah dari Kemenkes pada Dinkes,” ungkap Heru, Kamis (20/10).
Ini Harapan Warga Terkait Normalisasi Kali Pulo di Jati PadangIa meminta warga agar tidak khawatir, namun tetap harus waspada. Pemprov DKI Jakarta memastikan terus memberikan perhatian khusus pada kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak ini.
“Ibu kepala dinas saya minta dua hari lalu untuk melakukan aksi-aksi cepat analisa dan lain-lain. Untuk warga tidak mampu, ada BPJS akan kita perhatikan, salah satu poinnya itu. Mudah-mudahan tidak bertambah,” tandasnya.
Perlu diketahui, gangguan ginjal akut (Acute Kidney Injury) merupakan penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal seseorang. Dinkes DKI Jakarta telah menemukan 71 kasus gangguan ginjal akut atipikal pada anak berusia 0-18 tahun di fasilitas kesehatan DKI Jakarta sejak Januari hingga 19 Oktober 2022.
Kemenkes RI pada 19 Oktober 2022 mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.
Surat Edaran tersebut berisi untuk tidak memberikan dan menjual obat atau vitamin apapun dalam bentuk sirup baik untuk anak dan dewasa sampai ada pengumuman resmi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan RI atau BPOM.