Soal Tunjangan PNS, Ahok Belajar dari Seoul
Hubungan Pemprov DKI dengan Korea Selatan (Korsel) tidak hanya menyangkut persahabatan semata. Pemprov DKI juga menjadikan Korsel yang juga anggota Sister City, tempat untuk belajar dalam pengelolaan pemerintahan, khususnya menyangkut tunjangan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kami ingin belajar saja kepada pemerintah di sana. Sistem kerja, tunjangannya bagaimana. Kemudian sistem hukum yang diberikan kepada PNS-nya bagaimana. Kerja sama seperti itu
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, ingin mempelajari sistem tunjangan yang sudah diterapkan di Seoul. Keingintahuan ini didasarkan karena Pemprov DKI Jakarta juga tengah memperbaiki sistem tunjangan kinerja bagi PNS.
"Kami ingin belajar saja kepada pemerintah di sana. Sistem kerja, tunjangannya bagaimana. Kemudian sistem hukum yang diberikan kepada PNS-nya bagaimana. Kerja sama seperti itu," kata Basuki, usai menerima Wakil Walikota Seoul Jong Seok Im beserta Delegasi Seoul Metropolitan Government (SMG) serta Duta Besar Republik Korea di Balaikota, Jumat (5/6).
Tak Sanggup Bayar UMP, Ahok Minta Perusahaan Korsel HengkangMenurutnya, fokus pembicaraan yakni mengenai sistem tunjangan kinerja. Upaya peningkatan kesejahteraan dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat juga bisa ditingkatkan. Selain itu, masalah sanksi kepada PNS juga ingin diketahui pihaknya dari pemerintah Seoul langsung.
Ahok menambahkan, berbagai masalah lainnya juga dibicarakan dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup tersebut. Kedua pemerintahan juga ingin mempererat hubungan melalui program Sister Sity.
"Kami ingin mempererat hubungan antar kota di ASEAN. Kita tuan rumah ya kita terima lah. Kerja sama macam-macam," ujarnya.
Sementara itu, untuk kerja sama yang sifatnya business to business, Ahok akan menyerahkan ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Seperti permasalahan sampah, listrik, dan smart city. Khusus bidang transportasi, dibahas mengenai produksi bus merk Daewoo dan Hyundai.
"Kalau business to business kami kasih ke Jakpro saja, ngomongin kerja sama bisnis di bidang sampah, listrik, smart city. Supaya ada bisnislah. Dia sudah bantu kita di Istiqlal. Mereka juga bicara soal Transjakarta, kenapa Daewoo sama Hyundai enggak produksi lagi? Konkretnya tunggu walikotanya datang lagi," tandasnya.