Tinggal di Rusun, Warga Terima Kasih ke Gubernur
Marius Zebua (53), warga RT 06/01 Kampung Pulo, yang pertama kali mendapatkan kesempatan untuk pengambilan nomor undian Rusun Jatinegara Barat, tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya.
Terima kasih Pak Gubernur yang telah menyiapkan rusun bagi warga Kampung Pulo
Tak lupa, ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang telah merelokasinya dari lokasi langganan banjir Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Terima kasih Pak Gubernur yang telah menyiapkan rusun bagi warga Kampung Pulo. Tempatnya sangat representatif, layak huni dan bebas banjir. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau dari mana saja," ujar Marius usia menerima nomor undian, Sabtu (6/6).
Penghuni Rusun Jatinegara Barat DiundiSuami dari Anita (47) ini mendapatkan flat di Tower A lantai 6 no 1. Unit yang ditempatinya itu merupakan tipe 3, yang memiliki 2 kamar tidur, satu kamar mandi, tempat jemur pakaian dan ruang tamu sekaligus dapur. Sedangkan kunci rusun, baru akan diterimanya mulai Rabu (10/6) mendatang.
Kini ancaman banjir dari luapan Kali ciliwung pun sudah tidak menghantuinya lagi. Meski ia sebenarnya sudah betah tinggal di tempat lama, karena sudah 15 tahun lalu tinggal. Namun, ia harus merelakan pindah, karena rumahnya terkena trase untuk normalisasi Ciliwung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Aji mengatakan, Rusun Jatinegara Barat memiliki 2 tower yang masing-masing 16 lantai. Total unit yang tersedia sebanyak 518 unit, yang berada di lantai 3 hingga 16. Sedangkan lantai 1-2 untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum. Setiap flat memiliki listrik dengan daya 900 watt.
Rusun ini juga dilengkapi Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di tiap lantai sebanyak 3 unit. CCTV ini untuk membantu pengamanan dan pengawasan lingkungan.
"Rusun ini didesain seperti apartemen. Kalau warga tinggal di apartemen dengan tipe 21 maka harus membayar minimal Rp 400 juta. Tapi di sini warga dapat tipe 36 gratis. Tiga bulan pertama warga dibebaskan dari iuran pengelolaan lingkungan (IPL). Bulan berikutnya hanya membayar IPL Rp 300 ribu per bulan atau Rp 10 ribu per hari," tandas Ika.