DTKJ Ingin Transjakarta Tidak Bernasib Seperti PPD
Keberadaan Transjakarta sebagai angkutan publik sangat dirasakan manfaatnya bagi warga Jakarta yang ingin terbebas dari kemacetan. Namun, peningkatan pelayanan juga harus menjadi perhatian agar Transjakarta tidak bernasib buruk seperti Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).
Paling penting mengurangi waktu tunggu, rute bus disesuaikan dengan demand penumpang, meningkatkan kenyamanan dan ada kemudahan akses ke moda transportasi lain
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) memberikan sejumlah rekomendasi kepada PT Transportasi Jakarta sebagai pengelola agar memperhatikan kualitas layanan Transjakarta. Hal ini agar nasib Transjakarta tidak sama seperti Perum PPD yang redup karena buruknya pelayanan.
"Paling penting mengurangi waktu tunggu, rute bus disesuaikan dengan demand penumpang, meningkatkan kenyamanan dan ada kemudahan akses ke moda transportasi lain," ujar Elen Tangkudung, Ketua DTKJ, Senin (8/6).
Sudinhubtrans Jaksel Kesulitan Tertibkan Angkot NakalDTKJ juga meminta dilakukan evaluasi, karena terjadi penurunan drastis pengguna layanan transportasi umum tersebut. Total penumpang Januari-April 2014 sebesar 37,311,150 orang dengan kilometer tempuh 12,345,848 KM. Sedangkan untuk periode yang sama di tahun 2015 total penumpang 34,154,686 dengan jumlah kilometer 10,723,144 KM.
"Ini jelas ada masalah serius soal pelayanannya, di
mana-mana tren pengguna kendaraan umum itu harusnya meningkat jika sudah nyaman dan aman busnya," ucapnya.Pihaknya mendorong ada evaluasi dan perubahan pengelolaan pelayanan Transjakarta. Salah satunya agar fasilitasnya lebih ramah bagi orang berkebutuhan khusus seperti tuna netra dan lainnya. Begitu pun untuk jalan rusak dan berlubang, separator jalan yang hilang, dan jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) ia berharap segera dibenahi.