TPU Rawa Terate Segera Dibangun Tahun Ini
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta pada tahun ini berencana membangun Taman Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Inspeksi Kali Petukangan, RT 15/04, Kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.
Saat ini sedang menunggu proses lelangnya.
Hal ini diutarakan Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Djauhar Arifin, usai melakukan peninjauan lokasi bersama tim gabungan lintas sektor, Rabu (25/1). Peninjauan dipimpin Koordinator Urusan Lingkungan Hidup dan Ruang Terbuka Hijau (LH dan RTH) Biro Prasarana Lingkungan Hidup (PLH) DKI Jakarta, Silpana Tarigan.
Menurut Djauhar, peninjauan lahan seluas 1.190 hektare milik milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta ini untuk memastikan lokasi dibangunnya TPU Rawa Terate. Karena, di lokasi itu ada lahan milik Pemprov DKI juga yang diusulkan untuk dijadikan Tempat Penampungan Sampah (TPS) Sementara
dan embung. Sepanjang 2022, Sudin Tamhut Jaktim Bangun 13 Rain Garden dan Bioswale"Ini untuk memastikan lahan untuk pembangunan TPU. Karena di lokasi sekitar juga ada usulan pembuatan embung dan TPS. Makanya tim gabungan turun dipimpin dari Biro PLH DKI Jakarta," kata Djauhar.
Dikatakan Djauhar, pembangunan TPU di lokasi ini untuk memenuhi kebutuhan pemakaman bagi warga Cakung dan sekitarnya.
"Saat ini sedang menunggu proses lelangnya. Jika sudah ada pemenangnya maka bisa langsung dikerjakan," jelas Djauhar.
Djauhar mengungkapkan, saat ini satu unit backhoe mini milik Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur telah disiagakan di lokasi untuk membuat akses jalan masuk. Sehingga nantinya dapat memudahkan pelaksanaan pembangunan TPU.
Rencana pembangunan TPU ini disambut positif Sekretaris Kelurahan Rawa Terate, Daniel Wisnu Parulian. Menurutnya, penggunaan TPU ini bisa dimanfaatkan seluruh warga DKI Jakarta.
"Selama ini di Kecamatan Cakung tidak ada TPU. Yang ada hanya makam wakaf Kober Tjantang dan lahannya sangat terbatas. Tidak semua warga kelurahan bisa menggunakannya, sehingga warga kesulitan untuk urusan pemakaman," ungkap Parulian.