Komisi A-Dinas Gulkarmat Rapat Kerja Bahas Prioritas Anggaran 2023
Komisi A DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dengan agenda membahas prioritas kegiatan dan anggaran 2023.
Tentu saja kita harus singkronkan dengan jumlah personel mereka
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua mengatakan, rapat ini merupakan salah satu bentuk kinerja legislatif untuk mendukung program eksekutif. Misalnya dalam pemenuhan pos pemadam kebakaran di setiap Kelurahan.
Pihaknya meminta penambahan pos pemadam harus diikuti dengan bertambahnya jumlah Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP).
Komisi A Dalami Program Kerja 2023 Dinas Dukcapil"Tentu saja kita harus singkronkan dengan jumlah personel mereka. Terkait jumlah pos pemadam yang dibangun, harus dekat dengan pemukiman warga, terutama daerah rawan kebakaran " katanya, Senin (30/1).
Inggard mengingatkan, penambahan personel juga harus diikuti dengan alat pengaman kerja. Mengingat, pekerjaan yang digeluti petugas pemadam berbahaya dan mengancam nyawa. Karena itu, standar kualitas alat pengaman petugas pemadam harus lengkap dan optimal.
"Jangan sampai saat mereka melakukan pemadaman, keselamatannya terancam," katanya.
Menurut Inggard, apabila ada daerah dengan sumber air yang sulit, maka daerah tersebut harus wajib dibuatkan hydrant. Sehingga saat terjadi kebakaran kecil, warga bisa langsung melakukan respons cepat memadamkan api tersebut.
"Kami berpesan, Dinas Gulkarmat harus mempertahankan dan mengoptimalkan respon cepat mereka," ujarnya.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi menyatakan, dalam penambahan belanja modal tahun ini, pihaknya memprioritaskan keselamatan petugas dengan melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) dalam menjalani
tugas."Kami sedang melengkapi semuanya sesuai dengan kebutuhan dan jumlah personel saat ini yang berjumlah 4.000 orang. Tiap tahun kita upayakan penambahan pos pemadam dengan target 267 pos," terangnya.
Satriadi juga mengimbau warga apabila terjadi kebakaran segera menghubungi Jakarta Siaga 112. Warga juga diimbau tetap selalu waspada dari ancaman kebakaran, khususnya yang berasal dari korsleting listrik hingga kompor.
"Kecepatan menghubungi kami akan meminimalisir terjadi korban maupun benda berharga milik warga," tandasnya.