Pedagang Lenggang Jakarta Kembali Gunakan Transaksi Non Cash
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Joko Kundaryo mengatakan, pasca dirusak pedagang kaki lima (PKL) liar beberapa waktu lalu, kondisi pusat jajanan kuliner Lenggang Jakarta telah berangsur normal.
Kemarin memang sempat terganggu proses transaksi di sana karena alatnya dirusak
Ia mengakui, setelah insiden penyerangan itu sejumlah pedagang binaan di lokasi sempat mengalami trauma dan enggan berdagang karena merasa khawatir.
"Sudah dagang lagi mereka. Kemarin memang sempat terganggu proses transaksi di sana karena alatnya dirusak," katanya, Rabu (1/7).
Ratusan PKL Monas akan Direlokasi ke Pasar TradisionalDikatakan Joko, karena alat transaksi non cash banyak yang dirusak, sistem pembayaran di kios-kios para pedagang Lenggang Jakarta terpaksa dilakukan secara manual. Namun Itu tidak berlangsung lama, kerusakan alat-alat transaksi seperti mesin kasir telah diperbaiki.
"Minggu ini sistemnya sudah normal lagi," katanya.
Menurut Joko, ke depan koordinasi dengan instansi terkait seperti Satpol PP DKI dan kepolisian perlu kembali ditingkatkan untuk menjaga kawasan Monas dari PKL liar.
"Pedagang luar harus dibatasi masuk ke IRTI Monas. Kita sudah koordinasi dengan Satpol PP dan polisi," ucapnya.
Ditambahkan Joko, untuk menarik minat para pengunjung datang ke Lenggang Jakarta, tiap Minggu, di areal itu telah digelar Pasar Segar. Pasar tersebut diadakan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam rangka ikut membantu mempromosikan Lenggang Jakarta.
"Pasar Segar sudah jalan dari kemarin-kemarin setiap hari Minggu saja. Itu sekadar bantu kita promosikan Lenggang Jakarta," tandasnya.