Pj Gubernur Heru Dukung Percepatan Pembangunan Jaringan Pipa Air Limbah
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mendukung percepatan pembangunan jaringan pipa air limbah Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) zona 1 paket 5 (Area 2-1) dan paket 6 (Area 2-2).
Tentu lebih cepat maka akan lebih baik
JSDP merupakan pembangunan jaringan perpipaan sistem pengelolaan limbah domestik terpusat dan terintegrasi skala perkotaan di Provinsi DKI Jakarta.
“Kita semua berharap penyedia jasa dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar mutu dan waktu yang telah ditentukan. Tentu lebih cepat maka akan lebih baik,” ujar Heru saat menyaksikan Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Jaringan Pipa Air Limbah atau JSDP Zona 1 Paket 5 (Area 2-1) dan Paket 6 (Area 2-2) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/4).
Paljaya-PAM Jaya Kerja Sama Pemanfaatan Lahan di TB Simatupang untuk IPALPenandatanganan kontrak dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penyedia Jasa Konstruksi Nindya - Modern KSO dan Adhi - Hutama KSO.
Heru menjelaskan, tujuan dari JSDP adalah meningkatkan capaian akses pelayanan air limbah, mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh buruknya kualitas air permukaan dan air tanah, serta memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan khususnya terhadap kualitas air permukaan dan air tanah. Selain itu, terciptanya sanitasi layak dan aman bagi masyarakat juga mendukung program penurunan angka stunting.
“Kegiatan JSDP Zona 1 ini adalah sinergi bersama antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR. Maka itu, kami senantiasa bekerja sama, saling dukung, dan berkoordinasi secara intens demi tercapainya keselarasan keseluruhan paket pembangunan JSDP Zona 1 ini,” urai Heru.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, JSDP terbagi menjadi menjadi 15 Zona. Salah satu zona prioritas untuk dibangun yaitu Zona 1 yang terdiri dari enam paket termasuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan jaringan perpipaan.
Paket 1, 2, 3, dan 4 dibangun dengan sumber dana APBN melalui pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA), sedangkan Paket 5 dan Paket 6 dibangun dengan sumber dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Paket 5 dan 6 melayani lima kecamatan di Jakarta Barat dan satu kecamatan di Jakarta Utara.
“Kalau secara masterplan-nya di Jakarta tahun 2012, itu mesti dilayani oleh 15 zona pengolahan air limbah. Zona 0 nya sudah di Setiabudi yang sudah dioperasikan oleh Perumda Paljaya. Sekarang ini kita membangun Zona 1. Dari 14 zona itu mulai kita bangun zona 1 dan terus nanti. Kita berharap seluruh Jakarta sudah dibangun sistem pengolahan air limbah secara total,” kata Yusmada.
Dikatakan Yusmada, pembangunan zona 1 paket 5 (Area 2-1) dan paket 6 (Area 2-2) berlangsung secara multiyears yakni, 4 tahun. Coverage area untuk Zona 1 ini sekitar 9,53 persen.
“Eksisting sekarang ini baru terlayani untuk yang terpusat 20 persen. Dengan adanya ini berarti 29 persen, ini yang skala terpusat. Tapi skala setempat seperti SPALD dan tangki septik masih terus,” kata Yusmada.
Yusmada menambahkan, total anggaran untuk dua paket ini senilai Rp 1,4 triliun dengan rincian paket 5 nilai kontraknya Rp 787 miliar dan paket 6 sekitar Rp 620 miliar. Jadi sekitar Rp 1,4 triliun.
“Kedua paket ini dilaksanakan selama empat tahun ke depan. Jumlah penduduk yang dilayani
di Zona 1 hampir 1 juta jiwa,” tandas Yusmada.