Gelar Donor Darah Serentak, BKD Siapkan 2.300 Kantong
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta mengadakan donor darah serentak pada 19 sampai 20 Juni 2023.
Bahwa setetes darah bisa membantu banyak manusia yang membutuhkan
Kegiatan donor darah berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta dan Kantor Wali Kota masing-masing wilayah.
Sekretaris BKD Provinsi DKI Jakarta, Etty Agustiani mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memiliki komitmen untuk terus membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan yang rutin diadakan.
Sambut HUT Jakarta, 200 ASN dan PJLP Jaktim Ikuti Donor DarahDia menilai, sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai tanggung jawab untuk membantu sesama yang membutuhkan.
“Donor darah ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas yang tinggi kepada sesama. Bahwa setetes darah bisa membantu banyak manusia yang membutuhkan,” ujar Etty, Selasa (20/6).
Etty menjelaskan, BKD DKI Jakarta melaksanakan dua kali aksi donor darah tiap tahun secara rutin yang dapat dimanfaatkan pendonor dari kalangan ASN maupun non-ASN. Dia berharap, keikutsertaan pegawai maupun masyarakat untuk mendonorkan darah meningkat tiap tahun.
“Semoga makin tahun jumlah peserta pendonor makin meningkat. Karena selain untuk membantu sesama yang membutuhkan, donor darah rutin juga bermanfaat untuk kesehatan pendonor itu sendiri,” kata Etty.
Kepala Bidang Kinerja dan Penghargaan Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, Mardi Dwi mengatakan, 2.300 kantong darah disediakan untuk dua hari pelaksanaan donor darah. Rinciannya, 300 kantong darah di Balai Kota dan 400 kantong darah pada setiap wilayah kota administrasi.
“Target Suban (suku badan) 400 kantong dalam dua hari, jadi untuk lima wilayah kota 2.000 kantong. Untuk Balai Kota 300 kantong darah, karena di sini mayoritas pegawai, sedangkan yang di wilayah kota ada aparatur kelurahan, kecamatan juga dari masyarakat umum,” tutur Dwi.
Dwi menilai, kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya dapat membantu memenuhi ketersediaan atau stok darah di PMI sehingga bermanfaat bagi masyarakat lain yang membutuhkan.
“Apabila donor darah sudah menjadi gaya hidup tentu akan mempengaruhi stok darah di DKI Jakarta. Keterbatasan stok darah di Jakarta bisa diatasi,” tandas Dwi.