Kali Cipinang Jadi Tempat Buang Sampah
Kali Cipinang yang membentang di wilayah RW 02 dan 04 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur kondisinya memprihatinkan. Bagaimana tidak, kali sepanjang sekitar 1,5 kilometer dan lebar 8-10 meter kini tak berfungsi normal. Bahkan, kali ini menjadi tempat pembuangan sampah terpanjang dan banyak tumbuh tanaman liar.
Wah, di mana itu, saya belum tahu. Nanti saya cek dulu ya biar tahu masalahnya
Pantauan beritajakarta.com, Kamis (9/7), sepanjang kali ini banyak sampah menumpuk yang dibuang warga setempat. Pada sisi barat, dipenuhi gunungan tanah bekas galian menempel pada dinding sheet pile Apartemen Basura (Basuki Rachmat). Di bagian tengah banyak tumbuh tanaman liar. Tak hanya itu, air yang mengalir sangat kecil dan kondisinya hitam dan bau tak sedap. Di salah satu sisinya banyak berdiri bangunan semi permanen milik warga.
Siti (50), warga setempat mengatakan, warga terpaksa membuang sampah di kali tersebut lantaran tak ada TPS (tempat pembuangan sampah sementara). Apalagi, kali ini dianggap sudah tak berfungsi sehingga warga semakin leluasa membuang sampah.
Sampah Berceceran di Bantaran Kali Grogol"Kami berharap kali ini segera dikeruk. Karena sejak ada KBT kali ini tidak berfungsi dan tak ada perawatan. Kali tak pernah dikeruk lagi. Padahal saluran air di pemukiman warga dan air limbah dari rumah mengalirnya ke Kali Cipinang ini. Selain itu juga untuk menampung air hujan," harap Siti, Kamis (9/7).
Lurah Cipinang Besar Utara (CBU), Sundari mengatakan, sebenarnya sosialisasi ke warga agar tidak membuang sampah ke kali itu sudah sering dilakukan. Namun tak dihiraukan.
Tahun 2014 lalu, kali pernah dikeruk TNI dalam program TNI Manunggal namun hanya di titik tertentu. "Saya pernah minta ke kecamatan untuk dilakukan kerja bakti fokus. Namun sampai sekarang belum terealisasi. Karena saat itu fokus kami hanya di Kali Cipinang yang ada di RW 12," ujar Sundari.
Kepala Unit Pengelola Kebersihan (UPK), Badan Air Dinas Kebersihan DKI, Budi Karya mengatakan, sebenarnya sampah di Kali Cipinang sering dibersihkan. Namun, hal itu justru dimanfaatkan warga untuk terus membuang sampah.
"Kalau harus dikeruk, ya itu kewenangan Dinas Tata Air DKI. Kewenangan kami hanya membersihkan sampahnya saja," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko Sri Margianto, saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui hal tersebut. Namun pihaknya berjanji akan mengecek dan menangani persoalan yang ada.
"
Wah, di mana itu, saya belum tahu. Nanti saya cek dulu ya biar tahu masalahnya ," ujarnya saat dihubungi melalui telepon genggamnya.