Badan Musyawarah Suku Betawi 1982 Muhibah ke Bumi Lancang Kuning
Badan Musyawarah Suku Betawi 1982 melakukan kunjungan muhibah budaya ke Riau yang dikenal sebagai Bumi Lancang Kuning pada 28 - 31 Oktober 2023.
kegiatan diisi pemaparan atau diskusi seputar corak budaya masing- masing
Sekitar 40 orang rombongan muhibah mengunjungi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Balai Kerapatan Adat hari Minggu (29/10).
Rombongan dipimpin langsung Ketua Umum Badan Musyawarah Suku Betawi 1982, H Zainuddin, MH, SE (Oding), Muhammad Ihsan (Sekjen/Ketua Umum FORKABI) , KH Lutfi Hakim (Sekretaris Majelis Adat/ Imam Besar FBR) Hj Idawara Suprida, SH (Majelis Adat), Ketua DPD Bamus Suku Betawi 1982 Jakarta Utara M Ichwan Ridwan (Boim) , Ketua DPD Bamus Suku Betawi 1982 Kepulauan Riau Santoso, pengurus harian, dan beberapa pimpinan ormas.
Bamus Suku Betawi 1982 Siap Menyongsong Jakarta Sebagai Kota GlobalTurut serta dalam rombongan muhibah yakni pakar, sejarahwan dan budayawan, diantaranya Andi Sopandi, Saiful Amri, Yoyo Muhtar (Lembaga Kebudayaan Betawi), Masdar Mundari, Iwan Aswan (Pelukis Betawi), H Zamaksari, SH.
Ketua Umum Badan Musyawarah Suku Betawi 1982, Zainuddin atau yang akrab dikenal dengan Haji Oding mengatakan, rombongan muhibah diterima langsung Ketum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri HR Marjohan Yusuf dan Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Datuk Prof Suwardi MS, Datuk Rustam Efendi, Datuk Syaukani al-Karim, Datuk Tarlaili, Datuk Jonnaidi Dasa, Datuk Anton Suryaatmaja, Datuk M Fadli, dan Datuk Firman Edi.
Selain ke LAMR Provinsi, Bamus Suku Betawi 1982 juga mengunjungi LAMR Kampar dan komplek percandian Muaratakus.
Di samping itu, rombongam Bamus juga mengunjungi LAMR Siak sekaligus mengunjungi Istana Sri Indrapura Siak maupun objek sejarah lainnya.
"Selain kunjungan, kegiatan diisi pemaparan atau diskusi seputar corak budaya masing masing," ujar Oding, Selasa (31/10).
Ia mengungkapkan, kunjungan ke LAM Riau bertujuan menimba pengalaman dalam mengorganisir adat sebagai wadah berhimpunnya nilai-nilai.
"Serta menggali potensi kerja sama dalam membangun adat sebagai keperluan mendasar masyarakat," ungkapnya.
Ia memaparkan, berbagai kesamaan antara masyarakat Melayu Betawi dan Riau, tampak nyata. Hal ini terutama pada dasar nilai masyarakat pada masing-masing daerah yakni Islam.
"Serta, kedua lembaga memiliki tantangan ke depan yang sama. Atas dasar tersebut memerlukan kerja sama yang harus dibentuk terus-menerus antara lain penelitian bersama dan silaturrahmi satu sama lain," paparnya.
Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri menjelaskan, kunjungan muhibah itu juga untuk menyelami pengalaman LAMR dalam kaitannya bermitra dengan pemerintah.
"Sejauh mana kolaborasi antara pemerintah dengan LAMR dalam membangun masyarakat dapat diwujudkan, patut dipelajari sedalam mungkin sebagai bahan untuk membangun adat di Jakarta yang menempatkan Betawi sebagai penduduk asli di megametropolitan," tambahnya.