143 Warga Divaksin COVID-19 Saat Puncak Acara HKN 2023
Sebanyak 143 warga mengikuti vaksinasi COVID-19 saat Puncak Acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Jalan Imam Bonjol,Jakarta Pusat, Minggu (17/12).
Vaksinasi tidak dikenakan biaya sama sekali
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salma mengatakan, kegiatan ini mengusung tema 'Menuju Jakarta Kota Global dengan Meningkatkan Ketahan Kesehatan. Kegiatan dihadiri Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
"Selain vaksinasi COVID-19, acara juga dimeriahkan senam bersama, gladi kegawatdaruratan kesehatan, serta aneka hiburan," katanya.
Dinkes DKI Imbau Warga Tidak Panik Sikapi Kenaikan Kasus COVID-19Dijelaskan Ngabila, 143 orang yang mengikuti vaksinasi COVID-19 ini terdiri dari satu orang mengikuti vaksinasi dosis pertama, 20 divaksinasi dosis ketiga. Lalu, 70 orang divaksinasi dosis keempat dan 52 mengikuti vaksinasi dosis kelima.
Menurut Ngabila, vaksin yang digunakan dalam momen ini yaitu INAVAC dan INDOVAC. Dipastikan Ngabila, vaksin buatan dalam negeri itu telah memiliki sertifikasi Halal dari MUI dan sangat aman serta berkualitas.
"Vaksinasi tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis," tukasnya.
Bagi masyarakat, diingatkan Ngabila, tidak perlu memilih merk vaksin. Seluruh merk yang tersedia bisa untuk menyuntikkan dosis 1, 2, 3, 4 dan dosis 5 tanpa melihat merk yang sudah disuntikkan sebelumnya, dengan ketentuan jarak waktu pemberian dosis 3 ke 4 dan 4 ke, selama enam bulan.
Menurut Ngabila, hingga hari ini realisasi vaksinasi dosis 1 dan 2 di DKI Jakarta telah melampui target 100 persen, tepatnya 12.592.988 orang atau 134,2 persen.
Untuk dosis 2 sebanyak 10.955.959 (116,77 persen), dosis 3 sebanyak 5.546.155 (74,99 persen) dan dosis 4 tercatat ada 724,553 orang atau 9,8 persen.
Diungkapkan Ngabila, saat ini sekitar 10 persen penderita melakukan perawatan di RS dan 90 persen kasus positif adalah OTG serta bergejala ringan, sehingga hanya perlu melakukan isolasi mandiri (Isoman) 3-5 hari di rumah agar sembuh.
"Kondisi saat ini masih sangat terkendali dan pemakaian tempat tidur RS sekitar 5 persen dari total tempat tidur yang disediakan atau sekitar 50-60 pasien yang sedang rawat inap di RS," tandasnya.