You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Jelang Nataru, BPOM DKI Tingkatkan Intensifikasi Pengawasan Pangan
....
photo Nugroho Sejati - Beritajakarta.id

Jelang Nataru, BBPOM di Jakarta Tingkatkan Pengawasan Pangan

Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), jajaran Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, meningkatkan pengawasan pangan pada sejumlah pasar tradisional dan modern. 

Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas. Cek izin edar, kemasan dan label kadaluarsanya,

Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiani Chandrawati Anwar mengatakan, peningkatan pengawasan pangan menjelang Nataru dilakukan untuk  menjamin mutu keamanan dan produk pangan yang beredar di pasaran. Selama Desember hingga Januari nanti, pihaknya akan menggelar lima kegiatan di sejumlah wilayah.  

"Kegiatan dilakukan terdiri dari pengawasan mandiri dan pengawasan bersama lintas sektor terkait, seperti Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (PPKUKM), Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) serta OPD terkait lainnya," ujar Sofiani, di kantornya, Jumat (22/12).

Personel Gabungan Lakukan Pengawasan Pangan di AEON Cakung

Menurutnya, pengawasan perlu ditingkatkan karena biasanya menjelang hari raya besar keagamaan nasional supplay and demand itu cukup tinggi. Sehingga ini sering memicu oknum pelaku usaha melakukan berbagai cara untuk meraup keuntungan besar. Untuk itu, perlu dilakukan pengawasan secara ketat bersama-sama lintas sektor.

Diharapkan, dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat semakin paham tentang produk pangan yang sehat dan cerdas menyikapinya. 

Jika menemukan produk pangan yang tidak layak konsumsi, dia meminta masyarakat segera melaporkan baik melalui media sosial atau telepon langsung ke call center BBPOM  021-84304047 atau  021 84304049.

"Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas. Cek izin edar, kemasan dan label kadaluarsanya," tegas Sofiani.  

Disebutkan, dalam melakukan pengawasan ini pihaknya akan menyasar ke sejumlah tempat. Seperti gudang importir, distributor, e-commerce, ritel tradisional dan ritel modern. Fokusnya adalah produk pangan olahan yang tanpa izin edar, rusak dan kadaluarsa.

Dari hasil pengawasan yang telah dilakukan selama Desember ini, ungkap Sofiani, pihaknya menemukan 566 item produk tanpa izin edar dengan jumlah 8.759 Pcs. Jenisnya adalah produki bumbu dapur, biskuit, minyak goreng dan makanan ringan. Kemudian produk kadaluarsa sebanyak 24 item dengan 232 Pcs. Jenisnya produk permen, bakery, frozen food.

"Temuan produk impor yang tanpa izin edar ini terbanyak berasal dari Tiongkok, India, Arab dan Korea," tukas Sofiani.

Sofiani menambahkan, pihaknya juga melakukan pengawasan sarana peredaran pangan olahan secara komprehensif untuk menjamin mutu dan keamanan produk yang beredar di wilayah Jakarta. Tindak lanjut pengawasan yang dilakukan berupa pembinaan kepada pelaku usaha.

"Kami harap peran aktif dari pelaku usaha untuk memastikan produk yang dijual memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, serta telah memiliki izin edar," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Warga Cempaka Putih Barat Antusias Ikut Ngobrol Bareng Beritajakarta

    access_time10-06-2025 remove_red_eye3044 personFolmer
  2. Yuk Meriahkan Jakarta Future Festival 2025 di Taman Ismail Marzuki

    access_time11-06-2025 remove_red_eye1095 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Pramono Ajak Warga Dukung Penyelenggaraan E-Prix 2025

    access_time08-06-2025 remove_red_eye1048 personFolmer
  4. Jakarta Jadi Tuan Rumah Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum

    access_time09-06-2025 remove_red_eye994 personNurito
  5. Pramono Pastikan Penyintas Kebakaran Kapuk Muara Tertangani Baik

    access_time08-06-2025 remove_red_eye858 personBudhi Firmansyah Surapati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik