Ahok Optimis Penyerapan APBD Perubahan Maksimal
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thajaja Purnama (Ahok) mengakui penyerapan APBD tahun ini belum maksimal. Namun ia optimis dalam APBD Perubahan nanti penyerapan anggaran bisa dimaksimalkan.
Sudah saya revisi, kemarin disusun dengan harga satuan yang tidak benar, tidak disusun dengan e-musrenbang, masih ada permainan
"Memang pasti tidak akan maksimal APBD 2015, tapi APBD Perubahan 2015 pasti maksimal," kata Ahok di Balaikota, Senin (3/8).
Menurut Ahok, tidak maksimalnya penyerapan anggaran karena tidak disusun dengan harga satuan yang benar. Sementara pada APBD Perubahan sudah diperbaiki dan direvisi.
Realisasi APBD Jakut Baru Terserap 16,43 Persen"Sudah saya revisi, kemarin disusun dengan harga satuan yang tidak benar, tidak disusun dengan e-musrenbang, masih ada permainan," ucap Ahok.
Ahok menambahkan, banyak anggaran yang dibatalkan. Salah satu yang disoroti yakni mengenai pembangunan gelanggang olah raga (GOR). Dalam APBD diajukan sebesar RP 48 miliar. Namun setelah dihitung ulang pembangunan hanya membutuhkan anggaran Rp 25-35 miliar. Ahok menilai adanya kesengajaan untuk menggelembungkan harga.
"Artinya dulu ada kecenderungan sengaja mahalin, sengaja desain dibuat aneh-aneh supanya mengkin ada fee. Saya batalin," tegas Ahok.
Ahok mengaku tidak mempermasalahkan minimnya penyerapan anggaran. Dirinya lebih mementingkan menyelamatkan uang negara sehingga tidak ada penggelembungan harga.
"Buat saya bukan soal serap anggaran. Karena APBD 2015 memang saya potong," ujar Ahok.
Agar tidak terjadi hal serupa pada 2016 mendatang, dalam penyusunan APBD akan dimulai dengan e-musrenbang. Selain itu, untuk pembangunan berbagai fasilitas publik akan menggunakan sistem rancang bangun.
Ahok juga menampik rendahnya penyerapan anggaran ini lantaran ketakutan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menggunakannya. Alasannya justru karena sengaja dihentikan karena diduga adanya penggelembungan harga.
"Ini bukan ketakutan SKPD, tapi kita setop. Karena SKPD sudah saya ancam bagaimana bisa bikin sekolah, bikin GOR sampai Rp 40-50 miliar. Bikin taman misalnya sampai Rp 100 miliar satu wilayah. Daripada ngaco saya tarik," tandas Ahok.