130 Peserta Ikuti Bimtek Ekonomi Kreatif di Jakut
130 peserta mengikuti bimbingan teknis (bimtek) pelaku ekonomi kreatif yang digelar Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Utara di Sun Lake Hotel, Sunter Jaya.
Kita sangat berharap kegiatan ini dapat mengembangkan ekonomi kreatif
Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Utara, Abdul Khalid mengatakan, bimtek ini dapat menjadi wadah untuk melatih dan berbagi ilmu kepada para pelaku fesyen, kriya dan desain grafis. Sehingga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor ekonomi kreatif.
"Kita sangat berharap kegiatan ini dapat mengembangkan ekonomi kreatif di bidang fesyen, kriya dan desain grafis. Tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga berkembang di pasar global," katanya, Kamis (22/2).
Disparekraf Sambut Antusias Penerbangan Langsung Jakarta - KinabaluIa menilai, kondisi ekonomi kreatif fesyen, kriya dan desain grafis saat ini telah ada kemajuan signifikan. Ditambah lagi dengan digitalisasi yang tumbuh menjadi kekuatan baru untuk mendukung kebangkitan ekonomi.
Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk bekerja keras demi menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi di sektor ekonomi kreatif. Namun, kesuksesan ini memerlukan kerja sama yang erat antara pihak terkait, termasuk pemerintah, industri, akademisi dan masyarakat.
"Diharapkan melalui kegiatan ini, ide-ide kreatif mereka bertambah dan dapat mencapai hasil yang signifikan," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara Shinta Nindyawati menjelaskan, bimtek satu hari ini mengusung tema 'Utarakan Kreasimu Menuju Pasar Global', karena ke depan pelaku usaha memiliki peran penting mewujudkan visi Jakarta sebagai Kota Global dengan kreativitas dan inovasi.
"Kegiatan ini diikuti 130 peserta yang dibagi menjadi kelompok desain grafis serta bidang fesyen dan kriya," jelasnya.
Tujuan kegiatan ini, kata Shinta, untuk memberikan pengalaman yang lebih khusus dan relevan sesuai kebutuhan masing-masing peserta.
Dalam kegiatan ini, leserta dibekali materi seperti cara pendaftaran merek, pemahaman Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pemasaran offline dan online secara tepat dan lain sebagainya.
Menurut Shinta, kegiatan ini didukung sejumlah narasumber yang berkompeten dari Kemenhumkam, Kemenparekraf, asosiasi desainer indonesia dan akademis. Kehadiran narasumber diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi peserta untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan baru.
"Semoga ilmu ini dapat memberikan wawasan dan berguna bagi pengembangan peningkatan karya produk ekonomi kreatif," tandasnya.