Pemkot Jakbar Minta Warga Tingkatkan Pengawasan Jumantik Mandiri
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat meminta warga untuk meningkatkan pengawasan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Mandiri untuk mengantisipasi tren meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Mayoritas kasus DBD dialami kelompok usia 20-45 tahun
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menuturkan, pengawasan Jumantik Mandiri bisa dilakukan dengan mengoptimalkan gerakan satu rumah satu kader Jumantik (G1R1J).
PSN Cegah DBD di Cilandak Timur Diintensifkan
Menurutnya, kasus DBD di Jakarta Barat mengalami peningkatan. Dari data yang ada menyebutkan, pada Januari - 5 Maret 2024 tercatat sebanyak 347 kasus. Dan jumlahnya terus bertambah hingga sebanyak 628 kasus hingga 21 Maret 2024.
“Mayoritas kasus DBD dialami kelompok usia 20-45 tahun,” ujar Erizon, Rabu (27/3).
Dikatakan Erizon, ratusan kasus DBD tersebut tersebar di delapan kecamatan di Jakarta Barat. Kasus terbanyak berada di Kecamatan Cengkareng, Kembangan, dan Kalideres.
“Karenanya untuk mencegah DBD, kami meminta masyarakat mengambil langkah penting yakni meningkatkan pengawasan Jumantik Mandiri dan optimalisasi G1R1J,” tandasnya.
Dia menambahkan, saat ini Sudin Kesehatan Jakarta Barat bersama pihak kelurahan dan kecamatan juga terus menggencarkan gerebek Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi merebaknya kasus DBD.