Dewan Kesenian Jakarta Kembali Gelar Sayembara Film, Sastra dan Teater
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menyelenggarakan sayembara dari tiga komite tahun 2024, yakni Film, Sastra, dan Teater.
mendorong lahirnya generasi baru penulis naskah drama, kritikus sastra dan film
Pengumuman sayembara telah dibuka sejak tanggal 30 Maret 2024 melalui kanal sosial media DKJ yang ditujukan kepada pegiat kesenian, mahasiswa dan masyarakat umum untuk menuangkan pemikiran, analisis, dan karya kreatif di bidang film, sastra, dan teater.
Ketua DKJ, Bambang Prihadi mengatakan, penyelenggaraan ketiga sayembara yang diinisiasi DKJ sejak tahun 1970-an merupakan tradisi menjaga dan menumbuhkan ekosistem pemikiran di bidang kesenian, khususnya sastra, teater, dan film.
Komite Musik DKJ Adakan Diskusi Publik tentang Pembiayaan Berbasis Kekayaan Intelektual"Sayembara digelar untuk mendorong lahirnya generasi baru penulis naskah drama, kritikus sastra dan film. Lebih dari itu adalah bagian dari strategi DKJ untuk memperkuat ekosistem kesenian di Indonesia," ujar Bambang Prihadi, Selasa (21/5).
Ia memaparkan, sayembara kritik sastra yang baru diadakan dua kali pada tahun 2024 mengambil tema, ‘Satirisme A.A. Navis’. Tema ini dipilih dalam rangka merayakan peringatan 100 tahun A.A. Navis.
"Kali ini, DKJ bekerja sama dengan Badan Bahasa Kemendikbudristek, Komite Sastra berniat mengangkat ketokohan A.A. Navis yang melalui karya-karyanya mampu menghadirkan nuansa lokal Minangkabau yang kuat sambil menggambarkan dilema dan tantangan yang dihadapi manusia secara universal," paparnya.
Sementara Ketua Komite Sastra DKJ, Anton Kurnia menjelaskan, sayembara kritik sastra yang terus dirawat oleh Dewan Kesenian Jakarta ini penting untuk menyemai telaah kritis dan jernih terhadap karya sastra, khususnya karya A.S Navis, sebagai salah satu tonggak satirisme dalam sastra Indonesia.
“Sayembara Kritik Sastra bertemakan ‘Satirisme A.A. Navis’ akan memungkinkan peneliti, kritikus, dan pembaca untuk lebih memahami pesan-pesan mendalam yang terkandung demi mengapresiasi pemikiran yang berharga bagi bangsa Indonesia," jelasnya.
Sementara Ketua Komite Film DKJ, Sugar Nadia menjelaskan, sayembara kedua yakni kritik film digelar guna memberikan ruang kepada para kritikus dan pengamat film Indonesia untuk menuangkan gagasan.
“Sayembara kritik film digelar bertujuan menemukan kritikus film berbakat, sebagai ajang penulis baru dan kembalinya penulis lama untuk menampilkan kemampuan analitis dan berinteraksi dengan profesional di bidang perfilman,” ucapnya.
Sementara, Ketua Komite Teater DKJ, Agus Setiawan menambahkan, sayembara naskah teater digelar dalam rangka kelanjutan dari pentingnya kepenulisan naskah dalam menciptakaj pertunjukan sebagai sesuatu yang mandiri.
"Dengan sayembara ini diharapkan ekosistem teater sendiri dapat terjaga dan membuahkan para penulis baru di masa depan," tandasnya.