Tekan Kasus TB, Petugas Gabungan Gerebek Dahak di Cakung Barat
Puluhan petugas gabungan melakukan gerebek dahak di wilayah RW 08, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (4/7). Gerakan ini dilakukan dalam rangka penanganan kasus tuberculosis (TB). Kegiatan melibatkan petugas dari Puskesmas Kelurahan Cakung Barat dibantu Poltekkes 3 Jakarta.
Kita proaktif jemput bola mendatangi warga yang terkena TB,
Dalam gerebek dahak, petugas gabungan door to door mendatangi rumah warga yang ditengarai terkena TB. Petugas mengambil sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium Puskesmas Kecamatan Cakung. Jika dinyatakan positif maka akan dilakukan penanganan lanjutan.
Kepala Puskesmas Kelurahan Cakung Barat, Isti Rahma mengatakan, grebek dahak ini tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan bulan lalu.
Pemkot Jaktim Terus Berupaya Tekan Kasus TuberkulosisTercatat ada 55 warga terduga TB yang diambil sampel dahaknya. Diharapkan dengan kegiatan tersebut kasus TB dapat diatasi secepatnya.
"Kita proaktif jemput bola mendatangi warga yang terkena TB, jadi tidak perlu menunggu mereka datang ke Puskesmas. Yang batuk kita ambil sampel dahaknya dibawa ke lab," ujar Isti.
Menurutnya, pemeriksaan dahak di laboratorium memakan waktu sekitar satu pekan untuk diketahui hasilnya. Mengingat pemeriksaannya dilakukan secara bersamaan se-kecamatan Cakung sehingga harus antri.
Jika positif TB akan dipanggil ke Puskesmas diperiksa darahnya, diberikan pengobatan secara gratis. Namun jika ada penyakit penyerta lainnya harus dirujuk ke rumah sakit.
"Penyakit TB ini bisa sembuh jika diobati secara intensif selama enam bulan. Namun jika resisten obat bisa lebih lama sekitar sembilan bulan," ungkapnya.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy menuturkan, dalam penanganan TB, pihaknya menggandeng stakeholder untuk membentuk kampung siaga TB, yang sudah dicanangkan Wali Kota Muhammad Anwar beberapa waktu lalu.
"Dengan pencanangan Kampung TB ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka kasusnya. Ini sekaligus untuk mendukung eliminasi Tuberkulosis 2030. Perlu kolaborasi lintas sektor dalam penanganannya, sama seperti kasus COVID 19," papar Herwin.
Diketahui TBC atau tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosis. TBC dikenal orang dengan sebutan penyakit tiga huruf, paru-paru basah, flek paru dan sebagainya.