SDN Kramat Jati 18 Deklarasi Anti Bullying
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kramat Jati 18, Rabu (17/7), mendeklarasikan sebagai sekolah ramah anak dan anti perundungan atau bullying. Deklarasi dihadiri Sekretaris Kota Jakarta Timur, Kusmanto.
"Kami ajak supaya anak tidak takut ke sekolah"
Deklarasi dan komitmen sekolah ramah anak dan anti perundungan ditandai dengan pembubuhan tanda tangan bersama pada banner berukuran 2 x 4 meter oleh Sekretaris Kota kota Kusmanto, Askesra Ahmad Salahudin.
60 Yatim Piatu Warga Panti Sosial Kunjungi TMIIKemudian, Kasudin Kominfotik Jakarta Timur Nuruning Septarida, Plt Camat Kramat Jati Kamal Alatas, Kasudin Kesehatan Herwin Meifendy, Kepala Seksi Pendidikan Dasar Sudin Pendidikan Jakarta Timur 2 Sapto Riyadi dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Kusmanto mengatakan, pencanangan deklarasi sekolahan anti perundungan ini sangat baik, terutama bagi peserta didik baru yang baru kali pertama ke sekolah. Diharapkan, pencanangan ini menjadi tonggak keberanian anak untuk hadir di sekolah.
"
Kami ajak supaya anak tidak takut ke sekolah ," ujar KusmantoIa mengimbau guru dan orang tua agar kerjasama untuk memonitor kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) agar anak-anak merasa nyaman hadir dan beraktivitas di sekolah.
"Guru juga harus sabar memberikan motivasi kepada siswa-siswinya di sekolah," pesan Kusmanto.
Sementara, Plh Kepala SDN Kramat Jati 18, Erni Puspitasari menilai, kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk bersinergi menjaga keamanan di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
"Jumlah anak didik kami ada 300 yang terbagi dalam 10 kelas. Dari jumlah itu, 56 diantaranya adalah murid baru yang sedang mengikuti MPLS," terangnya.
Menurutnya, kegiatan MPLS saat ini masih berlangsung selama 10 hari dan akan berakhir pada Jumat (19/7) lusa.
Ada pun materi yang diberikan dalam MPLS, antara lain tentang Kebhinekaan, NKRI, perundungan dan lainnya.