DKI - BI Akselerasi Investasi Ekonomi dan Keuangan Digital
Jakarta berkomitmen untuk memperkuat peran sebagai pusat perekonomian dan bisnis nasional serta kota gl
obal yang berdaya saing.Hal ini menunjukkan Jakarta memiliki potensi besar
Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto mengatakan, Jakarta berpotensi besar untuk menjadi pusat ekonomi digital Indonesia. Ia menyampaikan, sebagai pusat dari aktivitas ekonomi di Jabodetabekpunjur, Jakarta memiliki 10 juta penduduk dengan kepemilikan telepon seluler 82,47 persen dan penetrasi internet sebesar 83,34 persen di tahun 2023.
“Berdasarkan survei Status Literasi Digital di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2022, Jakarta masuk ke dalam 10 peringkat kota dengan literasi digital terbaik di Indonesia. Hal ini menunjukkan Jakarta memiliki potensi besar pada aspek digital skill, digital ethics, digital safety dan digital culture,” ujar Denny, Selasa (6/8).
JIF 2024 Diharapkan Tingkatkan Investasi di JakartaDenny menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dalam rangka mengakselerasi digitalisasi keuangan di Jakarta.
Menurutnya, Peta Jalan Implementasi ETPD tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan transparansi, efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
“Diharapkan dapat turut mengakselerasi investasi pada sektor keuangan dan transformasi digital di Jakarta dalam mendukung visi Jakarta menuju Kota Global," imbuh Denny.
Sementara itu, Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, penggunaan sistem keuangan digital di Jakarta sangat tinggi. Oleh karenanya, Ia sangat optimis Jakarta akan mampu menjadi pusat ekonomi digital di Indonesia.
“Tentunya kita sangat optimis, karena kalau kita lihat dari sisi kondisi saat ini bagaimana kemudian masyarakat itu melakukan berbagai aktivitas baik itu dalam konteks keuangan seperti penggunaan dari transportasi, kemudian marketplace dan juga semua transaksi pembayaran itu sudah dilakukan melalui digital,” kata Arlyana.
Ia menyampaikan, ekosistem ekonomi dan keuangan digital merupakan komponen yang sangat penting bagi Jakarta untuk bisa menjadi kota global yang berdaya saing. Arlyana optimistis pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan akan lebih berkualitas dan berkelanjutan dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antarpemangku kepentingan.
Menurutnya, sinergisitas dan kolaborasi yang kuat dapat mendorong akselerasi investasi dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Jakarta, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi sehingga bisa lebih tinggi, lebih inklusif dan juga berkelanjutan.
“Salah satu syarat penting untuk menjadi kota global yang kompetitif itu adalah bagaimana mempersiapkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital. Sehingga selain dari bagaimana kemudian kita bisa mendorong kegiatan ekonomi di Jakarta itu juga akan membuat investasi di bidang ekonomi keuangan digital yang meningkat,” tandasnya.