Tren Kasus DBD di Jakut Periode Mei-Oktober Menurun
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mencatat, tren kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya mengalami penurunan selama periode Mei hingga Oktober 2024. Bahkan, pada dasaran pertama November ini hanya ditemukan satu kasus.
'Terus memperkuat kegiatan suveilans di tenga h masyarakat,"
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Lysbeth Regina Pandjaitan mengungkapkan, selama Januari hingga dasarian pertama November pihaknya mencatat kasus DBD di wilayahnya mencapai 2.540.
Menurut Lysbeth, jumlah kasus yang tejadi setiap bulannya bervariasi mulai dari paling sedikit 39 kasus pada Januari hingga tertinggi April 2024 sebanyak 697 kasus.
Pencegahan DBD Digencarkan di Cipete Selatan"Tren kenaikan signifikan mulai terjadi pada Maret sebanyak 314 kasus," katanya, Selasa (12/11).
Setelah mengalami puncak kasus pada April, jelas Lyzbethm kasus DBD mulai melandai. Pada Mei jumlah kasus menurun menjadi 672, Juni 258 kasus, Juli 190 kasus, Agustus 134 kasus, September 94 kasus dan Oktober tercatat 61 kasus.
"Sementara kasus meninggal akibat DBD, mulai Januari hingga dasarian pertama November, tercatat ada sembilan kasus," ungkapnya.
Untuk wilayah kecamatan terbanyak kasus DBD selama Januari hingga dasaran pertama November, beber Lysbeth, tertinggi Kecamatan Cilincing sebanyak 656 kasus. Lalu Kecamatan Penjaringan 544 kasus, Tanjung Priok 443 kasus, Koja 371 kasus, Kelapa Gading 328 kasus dan Kecamatan Pademangan 198 kasus.
Disebut Lysbeth, menurunnya tren kasus DBD di Jakarta Utara tidak lepas dari upaya bersama menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di berbagai kawasan sasaran.
"Kami juga akan
terus memperkuat kegiatan suveilans di tengah masyarakat," tandasnya.