DKI Terus Atasi Kelangkaan Daging Sapi
Untuk mengatasi kelanggakaan daging sapi, sejumlah langkah telah diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan monitoring di pasar-pasar tradisional, kelangkaan daging sapi disebabkan sebagian pedagang yang tak berjualan sejak 9 Agustus 2015 lalu.
Kita juga sudah melakukan pertemuan dengan PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya dan menyepakati sejumlah langkah
"Melalui suku dinas di lima wilayah kota, hasil pemantauan kami seperti itu," kata Sri Haryati, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, saat dihubungi, Jumat (14/8).
Dikatakan Sri, dari hasil monitoring tersebut juga didapati masih adanya sejumlah pedagang daging sapi yang melakukan aktivitas penjualan pada pasar tradisional. Namun, dengan jumlah terbatas dan sisa stok daging yang dijual sebelumnya.
Sepekan Mogok, Pedagang Daging Kembali Jualan"Kita juga sudah melakukan pertemuan dengan PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya dan menyepakati sejumlah langkah," ujarnya.
Langkah tersebut, lanjut Sri, pihaknya bersama PD Dharma Jaya tetap memberi pelayanan pemotongan hewan di rumah potong hewan (RPH) yang ada di Jakarta. Bersama dengan itu PD Pasar Jaya dan PD Dharma Jaya menggelar operasi pasar (OP) daging sapi lokal beku dengan harga antara Rp 85 ribu- 89 ribu per kilogram.
"OP itu telah digelar sejak 11-12 Agustus 2015 lalu. Dalam OP tersebut Dharma Jaya menggelontorkan daging beku sebanyak 30 ton," ungkapnya.
Ditambahkan Sri, OP yang dilaksanakan DKPKP DKI bersama PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya bertujuan untuk memberi kemudahan akses kepada masyarakat dalam mendapatkan daging sapi dengan jumlah cukup dan harga terjangkau.
"Kita bersama juga mengimbau ke para importir, pemotong dan pedagang daging sapi di bawah koordinasi Dharma Jaya agar tetap melaksanakan aktivitas usaha," tandasnya.