You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Makanan Berformalin, Ahok Masih Maafkan Pedagang Lenggang Jakarta
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Ahok Kecewa Pedagang Lenggang Jakarta Pakai Formalin

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan masih ditemukannya makanan berformalin di Lenggang Jakarta, Monas, Jakarta Pusat. Kendati demikian pedagang masih dimaafkan dan diberikan kesempatan lagi untuk berjualan. Namun tetap harus memperbaiki kualitas makanan yang dijual.

Padahal waktu itu kita sudah membuat sistem, semua makanan yang masuk nggak boleh ganti-ganti pemasok, sudah ada kontrak

"Untuk tahap pertama oke lah kita maafkan," kata Ahok di Balaikota, Jumat (14/8).

Ahok mengaku telah meminta kepada pedagang untuk selektif dalam memilih pemasok makanan. Sehingga makanan yang dijual bebas dari bahan berbahaya. Selain itu telah dibuat sistem agar pamasok makanan ke Lenggang Jakarta tidak boleh ganti-ganti sembarangan.

Jual Makanan Berbahaya, PKL Lenggang Jakarta Bakal Diusir

"Padahal waktu itu kita sudah membuat sistem, semua makanan yang masuk nggak boleh ganti-ganti pemasok, sudah ada kontrak. Kalau sampai dia ganti pemasok pasti kecelakaan gitu," ujar Ahok.

Menurut Ahok, sebagian makanan yang mengandung bahan berformalin, biasanya berasal dari pemasok, seperti kerupuk dan tahu. "Kita akan lihat, kalau dari pemasok, makanya pemasoknya kita kejar. Makanya kalau dari pemasok kamu (pedagang) kan bisa tanya kamu punya sertifikat BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan) nggak," tukas Ahok.

Sebelumnya BPOM menemukan lima sampel makanan yang mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalin, dan rodamine B atau zat pewarna tekstil. Bahan berbahaya tersebut ditemukan dari makanan ketupat, gulali, kerupuk merah dan mie kuning.

Penemuan makanan berbahaya tersebut setelah dilakukan pengujian laboratorium dari 81 jajanan makanan pedagang Lenggang Jakarta. Lima sampel makanan yang positif berisi kandungan zat berbahaya itu terdiri dari dua sampel makanan ketupat mengandung boraks.

Kemudian dua sampel makanan kerupuk merah dan gulali yang mengandung rodamine B‎ atau zat pewarna tekstil. Ada juga satu sampel makanan mie kuning ya‎ng mengandung dua macam zat berbahaya, boraks dan formalin.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1464 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1278 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1070 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1011 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye983 personDessy Suciati