Pj Gubernur Teguh Napak Tilas Kunjungi Situs Bersejarah Jakarta
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi melakukan kegiatan napak tilas dengan mengunjungi sejumlah situs bersejarah yang menyimpan banyak cerita tentang Jakarta.
"Pagi ini kita lakukan namanya JeJAKi Jakarta"
Kegiatan ini juga diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sejumlah situs bersejarah yang dikunjungi yakni House of Tugu, Jembatan Kota Intan, Museum Sejarah Jakarta, Museum Keramik, dan Stasiun Beos atau Jakarta Kota.
Hadiri Baksos Natal di Rusun, Pj Gubernur Teguh Tegaskan Komitmen Penyediaan Hunian Layak"Pagi ini kita lakukan namanya JeJAKi Jakarta. Kita itu napak tilas terkait bagaimana sejarah Jakarta, makanya kita mulai tadi ibaratnya dari titik nol Jakarta tadi kita sama-sama mulai dari House of Tugu, suatu bangunan peninggalan sejarah yang dibangun pada tahun 1740," ujarnya, Selasa (31/12).
Dalam kegiatan JeJAKi Jakarta ini, Teguh tampak mengenakan pakaian adat Betawi, yakni baju pangsi berwarna merah maroon serta sarung berwarna hijau yang dikalungkan dan dilengkapi dengan peci.
"Kita memang pakai pakaian pangsi bagi bapak-bapak, nanti ibu-ibu juga untuk mengingatkan bagaimana Jakarta tempo dulu," terangnya.
Sambil mendengarkan penjelasan dari tour guide di setiap situs yang dikunjungi, Teguh dan rombongan tampak mengangumi bangunan dan peninggalan bersejarah yang dikunjungi.
Titik pertama kunjungan yakni di House of Tugu yang merupakan bangunan dari abad ke-17 dan dulunya milik saudagar Tionghoa. Kemudian, napak tilas dilanjutkan ke Jembatan Kota Intan yang merupakan titik sejarah perdagangan internasional serta ditemukannya Prasasti Padrao.
Kunjungan selanjutnya dilakukan ke Museum Sejarah Jakarta. Teguh diajak untuk melihat koleksi unggulan serta replikasi Prasasti Padrao dan dilanjutkan mengunjungi Museum Keramik di mana sebelumnya pernah menjadi lokasi Mahkamah Tingkat Tinggi Militer.
Terakhir, Teguh mengunjungi Stasiun Beos atau Jakarta Kota untuk melihat sejarah transportasi dan Museum MRT yang menyimpan koleksi temuan arkeologis pada proyek pembangunan jalur MRT.
"Stasiun Beos yang jadi saksi transformasi sistem transportasi Jakarta dari masa ke masa sebelum akhirnya nanti kita ke museum MRT yang menyimpan berbagai benda arkeologis yang ditemukan selama pembangunan jalur MRT dan itu juga menjadi simbol dari kemajuan transportasi modern Jakarta," ungkapnya.
Teguh menyampaikan, perjalanan napak tilas ini akan diakhiri dengan menggunakan bus Transjakarta menuju Balaikota. Ia pun mengapresiasi kegiatan napak tilas Kota Jakarta karena mengingatkan mengenai sejarah dan perkembangan Jakarta.
"InsyaAllah ini juga memperkuat, meningkatkan pemahaman kita tentang Jakarta dan juga menumbuhkembangkan meningkatkan cinta kita pada Jakarta," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali menambahkan, napak tilas hari ini sangat mengesankan.
"Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan mengenai sejarah dan perkembangan Jakarta," bebernya.
Ia berharap, masyarakat bisa memahami sejarah tentang Jakarta agar bisa semakin mencintai kotanya.
"Menyongsong 500 tahun Jakarta, semoga harapan dan cita-cita seluruh masyarakat Jakarta dapat terwujud ke depannya," tandasnya.