Dalam rangka menyongsong lima abad kota Jakarta, Dinas Pertamanan dan Hutan (Tamhut) DKI Jakarta akan menanam 500 pohon langka, antara lain Buni, Kesemek, Jamblang, Matoa dan beberapa pohon lain.

"Semua wilayah wajib melakukan penanaman di tempatnya masing-masing," 

Sekretaris Dinas Tamhut DKI, Rudy Syahrul mengatakan, penanaman pohon ini untuk membuat Jakarta lebih hijau dan segar memasuki usia lima abad pada 2027 mendatang.    

"Di awal 2025 ini semua wilayah wajib melakukan penanaman di tempatnya masing-masing," ujarnya saat memimpin penanaman 10 pohon Tabebuy a Kuning di Taman Abdul Rahman, Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (3/1).

Disebutkan, selama 2024 kemarin pihaknya telah menanam enam juta pohon pelindung maupun tanaman hias dan Mangrove. Diharapkan, pada tahun ini pohon yang ditanam bisa lebih, minimal sama jumlahnya.

"Kalau pohon pelindung targetnya hanya 10.000 pohon tapi capaiannya melampaui target. Tahun in, kita juga akan tanam 500 pohon langka di seluruh Jakarta," lanjut Rudy.

Untuk pohon Mangrove, ungkap Rudy, tahun ini pihaknya menargetkan menanam 50.000 pohon. Selain itu, akan ditanam pula  pohon produktif yang diyakini dapat mengundang banyak burung.  

Sementara, Kasudin Tamhut Jakarta Timur Dwi  Ponangsera menjelaskan, setap Jumat pihaknya menargetkan menanam 10 pohon di tiap titik yang ada di 10 Kecamatan. Sasarannya adalah lahan kosong yang ada di area taman, jalur hijau dan taman pemakaman umum (TPU).

"Targetnya ada 4.000 pohon pelindung yang ditanam selama setahun ke depan. Sedangkan tanaman hias bisa mencapai lebih dari satu juta pohon yang akan ditanam," bebernya.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk turut merawat dan menjaga pohon atau tanaman hias yang sudah ditanam.