Sukseskan Program MBG, Komisi B Dorong Kemudahan Permodalan UMKM
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni menyampaikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya memberikan manfaat bagi siswa, namun juga memberikan peluang bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
"Harus ada bantuan dari Bank DKI berupa pinjaman permodalan,"
Untuk memastikan keberlanjutan UMKM sebagai pemasok bahan baku program MBG, Nur Afni menekankan pentingnya ketersediaan modal bagi UMKM dan kesiapan BUMD dalam menyediakan bahan pangan berkualitas.
Anggota Komisi E Farah: MBG Jadi Motivasi Anak untuk Sekolah"Pertama, kesiapan modal. Jadi itu harus ada bantuan dari Bank DKI berupa pinjaman permodalan karena kan makan bergizi gratis itu kan dibayarnya per bulan ya," kata Nur Afni, Kamis (9/1).
Lebih lanjut, Nur Afni juga meyakini BUMD terkait memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pangan berkualitas dalam skala besar, terutama dalam menyediakan pasokan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"BUMD kita siap kok dan sudah sangat maju. Food Station sudah siap dengan pangannya, begitu juga dengan Darmajaya, Pasar Jaya, insyaAllah tidak akan tidak ada kekurangan pasokan bahan," ujarnya.
Afni menyampaikan, nantinya Komisi B juga akan meminta BUMD terkait untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program ini, termasuk pengawasan kualitas makanan dan pembinaan UMKM.
"Kita juga dari Komisi B nanti minta untuk BUMD yang ditugaskan dan Dinas KPKP bagaimana kesiapannya. Dan UMKM-nya kita juga harus siap betul karena ada kalimat bergizi," kata dia.
Untuk diketahui, pada tahap awal telah disiapkan empat titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendistribusikan makanan bergizi bagi 12.054 pelajar penerima manfaat. Keempat SPPG tersebut yakni SPPG Halim, Susukan Ciracas, Palmerah, dan SPPG Pulogebang Cakung.
Program MBG ini untuk mendukung tumbuh kembang optimal, meningkatkan konsentrasi belajar, serta kesehatan pelajar di berbagai jenjang pendidikan.