KPKP Jaktim Terus Gencarkan Pelatihan Penggiat Urban Farming
Jajaran Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, akan terus mengembangkan program ketahanan pangan dengan memberikan pelatihan dan pembinaan penggiat urban farming.
"Selain pelatihan, kami juga memberikan bantuan sarana dan prasarana,"
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik mengungkapkan, selama 2024 kemarin pihaknya telah memberikan pelatihan kepada 485 penggiat urban farming.
"Selain pelatihan, kami juga memberikan bantuan sarana dan prasarana," kata Taufik, Rabu (14/1).Ini Upaya dan Langkah Strategis Pemprov DKI Jaga Ketersediaan Pasokan Cabai
Diungkapkan Taufik, bentuk pembinaan yang diberikan kepada penggiat urban farming mulai dari pengenalan dan cara melakukan budidaya, pengolahan lahan hingga memperbanyak tanaman untuk kebutuhan pangan.
Selain itu, ada juga kegiatan pelatihan bimbingan teknis yang sifatnya khusus kepada pengembangan budidaya atau tanaman tertentu. Seperti pengembangan sayuran ataupun buah-buahan. Termasuk juga pemberian bantuan bibit benih tanaman.
Menurut Taufik, hingga saat ini tercatat ada 83 lokasi urban farming yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta Timur. Rata-rata lahan yang dimanfaatkan untuk urban farming adalah fasos - fasum, lahan tidur, area lingkungan sekolah, RPTRA , rooftop, serta lahan unit pelayanan teknis (UPT) atau milik instansi.
"Dari seluruh urban farming yang ada, sudah dipanen sebanyak 245,75 ton tanaman pangan dan 48.898 ton hortikultura," ungkapnya.
Untuk tahun ini, sambung Taufik, pihaknya manargetkan memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap 400 penggiat urban farming sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan.
"Kami akan terus meningkatkan kualitas dan kemampuan penggiat urban farming," tandasnya.