Sudin KPKP Jaktim Pantau Pedagang Ayam di Pasar Tradisional
Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur terus melakukan pemantauan aktivitas para pedagang ayam di 31 pasar tradisional yang ada di wilayahnya. Operasi pasar bisa dilakukan jika hingga Kamis (20/8) besok para pedagang masih ada yang mogok berjualan.
Kita sudah monitor, dari 31 pasar tradisional hanya 1 saja yang masih mogok
"Kita akan lihat dahulu, kalau memang dibutuhkan bisa saja kita gelar operasi pasar," ujar Bayu Sri Hartati, Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Rabu (19/8).
Bayu mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan aktivitas perdagangan daging ayam di 31 pasar tradisional yang ada di Jakarta Timur. Dan hasilnya memang sudah cukup baik, karena hampir semua pasar pedagang ayamnya sudah mulai beraktivitas. "Kita sudah monitor, dari 31 pasar tradisional hanya 1 saja yang masih mogok. Selebihnya beroperasi seperti biasa," ucapnya.
Harga Ayam Potong Tembus Rp 40 Ribu/ekorMenurut Bayu, pasar yang pedagangnya masih melakukan mogok yaitu Pasar Kramat Jati. Namun belum diketahui secara pasti alasan dari pedagang ayam di sana masih menggelar aksi mogok berjualan. "Mudah-mudahan besok sudah normal semuanya. Jadi kalau untuk stok jangan khawatir masih cukup di pasaran," kata Bayu.
Jupri (32) salah satu pedagang ayam di Pasar Kramat Jati mengatakan, pedagang di pasar tersebut sejak Senin (19/8) sampai hari ini masih melakukan aksi mogok. Menurutnya aksi mogok ini dilakukan sebagai bentuk protes ke pemasok karena menjual dengan harga tinggi, sehingga pedagang tidak bisa memperoleh keuntungan. "Kita masih kompak kok hari ini tidak jualan. Tapi besok kemungkinan kita sudah jualan lagi," tandasnya.