Harga Ayam Melambung, Pedagang Kian Lesu
Pedagang ayam di Pasar Rawasari, Jakarta Pusat, mulai mengeluhkan melambungnya harga daging ayam
Pembeli pun banyak yang mengurungkan niatnya belanja. Sekalinya ada yang belanja, jumlahnya tak seberapa
dalam sepekan terakhir. Naiknya, harga daging dan ayam potong ini, berimbas pada merosotnya omset
penjualan mereka.
Sudin KPKP Jaktim Pantau Pedagang Ayam di Pasar Tradisional“Semua pedagang sudah mengeluh karena harga ayam terus naik. Pembeli pun banyak yang mengurungkan niatnya belanja. Sekalinya ada yang belanja, jumlahnya tak seberapa," keluh Amin, salah seorang dari 15 pedagang daging ayam di Pasar Rawasari, Rabu (19/8).
Amin mengungkapkan, pada pekan lalu harga ayam per kilogramnya berkisar Rp20 - Rp25 ribu, kini sudah naik menjadi Rp 30- Rp40 ribu.
Para pedagang mengaku tidak tahu penyebab naiknya harga ayam potong ini. Yang ia tahu, dari distributor naik maka dia ikut menaikkan harganya. Ayam potong yang dijual di Pasar Rawasari ini pasokan dari RPH Rawa Kepiting, Cakung, pemotongan ayam di Matraman dan RPH Dharma Jaya Pulogadung.
Selain menjual ayam potong, Amin juga menyiapkan ayam hidup. Namun kondisinya juga sama, dari 100 ekor yang ada, sampai setengah hari masih tersisa 80 ekor. Biasanya, kata Amin, pada pukul 12.00 WIB seluruh ayam hidup sudah laku terjual.
Meski mengeluhkan sepinya pembeli, namun pedagang di pasar itu belum melakukan aksi mogok seperti yang dilakukan rekan mereka di Jakarta Timur. Amin mengaku, belum mendapat surat edaran untuk aksi mogok itu. "Kalau kami sudah terima surat itu, mungkin kami juga akan ikut berpartisipasi melakukan aksi mogok sebagai bentuk solidaritas," tandasnya.