Produk Takjil di Jl Angkasa Raya Bebas Zat Berbahaya
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat, melaksanakan pengawasan makanan siap saji berbuka puasa (takjil) di sekitar bundaran Jalan Angkasa Raya, depan Masjid Akbar RW 06 Kebon Kosong, Kemayoran, Selasa (18/3).
"Sebanyak 23 sampel takjil yang dijual pedagang kami periksa."
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Seko Jakarta Pusat,.Bakwan Ferizan Ginting menjelaskan, sebanyak 23 sampel takjil yang dijual pedagang diperiksa petugas di mobil laboratorium untuk mengetahui apakah ada kandungan zat berbahayanya.
"Sebanyak 23 sampel takjil yang dijual pedagang kami periksa.
Alhamdulilah, hasil pemeriksaan di mobil laboratorium tidak ditemukan zat berbahaya yang terkandung di dalam makanan yang dijual kepada masyarakat," ujar Bakwan Ferizan Ginting, Selasa (18/3). Petugas Tak Temukan Takjil Berbahaya di Kawasan Pasar Perumnas KlenderIa bersyukur, pangan takjil yang dijual oleh pedagang di sekitaran bundaran Jalan Angkasa Raya aman dikonsumsi oleh masyarakat.
"Pedagang yang berjualan di sini juga warga RW 06 Kelurahan Kebon Kosong," paparnya.
Sementara Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar memaparkan, pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui apakah produk takjil yang di jual mengandung.bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, Metanil Yellow dan Rhodamin B.
"Alhamdulilah, hasil tes tidak menemukan zat berbahaya dari pangan takjil yang dijual di sekitaran bundaran Jalan Angkasa Raya," jelasnya.
Selain memeriksa produk kuliner, menurut Sofiana, pihaknya juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan pedagang tentang larangan penggunaan zat berbahaya pada makanan.
"Jika kami menemukan adanya makanan dan minuman mengandung zat berbahaya akan disita dan dimusnahkan, memutus mata rantai serta melakukan pembinaan kepada pedagang," jelasnya.
Sofia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan pangan yang akan digunakan menjadi hampers menjelang Idul Fitri 1446 H.
"Kami akan melakukan pengawasan di importir dan distributor pangan yang dijadikan hampers guna memastikan produk yang beredar aman dikonsumsi warga," tandasnya.