You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Januari-April, Sudinkes Jaksel Sudah Tangani 428 Kasus DBD
.
photo Tiyo Surya Sakti - Beritajakarta.id

Kasus DBD di Jaksel Turun Dibandingkan Tahun Lalu

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Selatan dalam periode Januari April 2025 berjumlah 428 kasus. Angka ini menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan jumlah 1.302 kasus DBD.

"Upaya preventif mencegah DBD terus kita lakukan"

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati mengatakan, pencapaian ini tidak terlepas dari peran seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hingga masyarakat, khususnya kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

"Upaya preventif mencegah DBD terus kita lakukan dengan memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seminggu dua kali dan menekankan warga melakukan Jumantik mandiri," ujarnya, Selasa (15/4).

Munjirin Pimpin PSN di RW 07 Cilandak Timur

Yudi menjelaskan, PSN juga dilakukan dengan metode pengasapan atau fogging di lingkungan permukiman, perkantoran, hingga sekolah.

"Kita juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD, termasuk juga praktik pembuatan perangkap nyamuk (Flytrap) di sejumlah sekolah dan lingkungan warga," terangnya.

Ia merinci, untuk bulan Januari tahun ini ada 169 kasus DBD, Februari sebanyak 141 kasus, Maret berjumlah 110 kasus, dan hanya delapan kasus terjadi hingga pertengahan April.

Ia menambahkan, Kecamatan Jagakarsa menjadi wilayah dengan DBD tertinggi, mencapai 71 kasus. Sementara, Kecamatan Tebet menjadi yang terendah kasus DBD dengan jumlah 14 kasus.

"Kalau kita lihat di sepanjang 2024 lalu, Mampang Prapatan menjadi kecamatan tertinggi DBD dengan jumlah 322 kasus. Kemudian, Kecamatan Cilandak dengan 168 kasus DBD menjadi yang," bebernya. 

Yudi berharap, hingga akhir tahun nanti kasus DBD di Jakarta bisa terus menurun dibandingkan tahu lalu. Untuk seluruh stakeholder terkait bersama masyarakat perlu terus meningkatkan upaya preventif mencegah DBD, khususnya dengan menerakan pola 3M.

"Perlu kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mewaspadai semua yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang biak nyamuk Aedes Aegypti, khususnya yang ada genangan air," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4379 personNurito
  2. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1879 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1862 personAnita Karyati
  4. Pramono Ingin Jakarta Jadi Destinasi Olahraga Internasional

    access_time19-04-2025 remove_red_eye1616 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Arifin Optimis Jakarta Pusat Raih Predikat Utama KLA 2025

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1463 personFolmer

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik