30 Peserta Ikuti Bimtek dan Sertifikasi Roasting Biji Kopi
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan LPK Arga Coffee Creative, menggelar Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Penyangraian (Roasting) Biji Kopi bagi Peningkatan Usaha Pascapanen dan Pengolahan Hasil Pertanian 2025.
"Kami ingin para pelaku usaha maupun penggiat kopi di Jakarta memiliki keterampilan teknis bersertifikas nasional bahkan internasional,"
Kegiatan yang berlangsung sejak 23 April hingga 2 Mei 2025 ini diadakan di TC Pertanian Klender dan diikuti 30 peserta yang telah memiliki pengalaman minimal satu tahun di bidang usaha atau pekerjaan terkait kopi.Mereka dibagi ke dalam dua batch, masing-masing berjumlah 15 orang.
Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, selama pelatihan peserta mendapatkan materi gabungan antara teori dan praktik. Materi yang diberikan antara lain Industri Penyangraian Kopi Makro, Coffee Roasting Knowledge, Sertasi Kopi Biji Mentah, Operasional Mesin Sangrai Kopi, serta Pengembangan Produk Kopi.
Dinas KPKP Gelar Peningkatan Kompetensi Pelaku Usaha Muda Olahan KopiPada akhir program, peserta mengikuti uji sertifikasi melalui ujian tertulis dan wawancara. Sertifikat yang diberikan berstandar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga pengakuannya berlaku di tingkat nasional dan internasional.
“Kami ingin para pelaku usaha maupun penggiat kopi di Jakarta, tidak hanya memiliki pengalaman, tetapi juga keterampilan teknis yang bersertifikasi secara nasional bahkan internasional. Dengan begitu, daya saing produk kopi Jakarta akan semakin meningkat,” ungkap Mujiati, Senin (28/4).
Dijelaskan Mujiati, sebagai bagian dari praktik lapangan peserta akan mengikuti kunjungan (fam trip) ke Malabar Coffee Roastery di Pengalengan, Jawa Barat. Kunjungan ini untuk memperkaya wawasan mereka tentang praktik industri roasting kopi profesional.
"Diharapkan, setelah mengikuti Bimtek ini, peserta mampu menerapkan teknik penyangraian kopi yang lebih baik dan mampu menciptakan produk kopi bernilai jual tinggi,” tukasnya.
Salah satu peserta bimtek, Icut Mutia, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini. Perempuan yang sehari-hari bekerja di Tomorro Coffee dan Desa Kupi, mengikuti Bimtek untuk memperdalam pengetahuan tentang proses pascapanen hingga penyengraian biji kopi.
"Ini pengalaman berharga, terutama bagi yang baru belajar,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi suasana kelas yang hangat dan interaktif, serta penyampaian materi yang mudah dipahami.
“Saya berharap program seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun untuk mendukung pengembangan kompetensi pelaku usaha kopi di Jakarta,” tandasnya.