Pengerukan Anak Kali Ciliwung Terhambat Bangunan Liar
Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat kesulitan untuk menormalisasi Anak Kali Ciliwung di 9 RW Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar. Alat berat ekskavator amfibi yang dimiliki, tidak bisa turun ke aliran sebab banyak bangunan liar di bantarannya.
Logikanya kalau alat berat turun, sampah dikeruk terus buangnya lewat mana
“Sekarang bagaimana mau melakukan normalisasi, bantaran kali penuh dengan bangunan. Logikanya kalau alat berat turun, sampah dikeruk terus buangnya lewat mana,” ujar Herning Wahyuningsih, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, Jumat (21/8).
Menurut Herning kondisi Anak Kali Ciliwung ini sudah waktunya harus dilakukan normalisasi. Sebab selain dipenuhi sampah, disejumlah titik sudah terjadi pendangkalan lantaran banyak sedimen. "Kalau bangunan liar itu dibongkar baru kita bisa lakukan normalisasi maksimal," ucapnya.
DKI Beli 3 Alat Berat Amfibi untuk Keruk SampahSementara Wakil Walikota Administrasi Jakarta Pusat, Arifin menambahkan, pihaknya juga minta agar warga tidak terus menambah bangunan di bantaran kali. Sebab hal itu hanya akan menyulitkan petugas melakukan perawatan, dan otomatis merugikan para warga.
“Warga juga sebaiknya tidak menambah bangunan di sisi kiri kanan kali. Jadi pembongkaran bangunan ini tidak bisa dihindari terutama yang masuk ke kali dan bantaran kali,” tandasnya.